Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jatim Untari Kampanye Berkain Batik Tanpa Jahitan dalam Sarasehan Kartini Masa Kini


Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jatim Untari Kampanye Berkain Batik Tanpa Jahitan dalam Sarasehan Kartini Masa Kini

Untari Kampanyekan Berkain Batik Tanpa Jahitan dalam Sarasehan Kartini Masa Kini di Koperasi SBW Malang 

MALANG | KEJORANEWS.COM: Hari Kartini, Koperasi Setia Budi Wanita (SBW) Arjosari, Malang menggelar sarasehan bertajuk “Kartini Masa Kini: Koperasi Wanita Berkarya, Berdampak, dan Menginspirasi,” Sabtu, 19/4/2025.

Kegiatan ini menghadirkan Dr. Sri Untari Bisowarno, M.AP, Ketua Komisi I DPRD Jawa Timur dan Penasehat Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim sebagai keynote speaker. 

 Sarasehan ini menjadi ajang untuk memperkuat peran koperasi wanita dalam mendorong pemberdayaan perempuan, pelestarian budaya, dan penguatan ekonomi lokal. 

Dalam paparannya, Dr. Sri Untari menyampaikan pentingnya koperasi sebagai ruang strategis bagi perempuan untuk berdaya secara ekonomi dan sosial.

 “Koperasi wanita bukan hanya alat ekonomi, tapi juga ruang edukasi politik dan budaya. Di sinilah perempuan bisa saling berbagi, belajar, dan tumbuh bersama,” ujarnya. 
 Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya menjaga warisan budaya bangsa, khususnya wastra nusantara seperti batik. Menurutnya, budaya tidak hanya harus dilestarikan, tetapi juga diadaptasi agar bisa diterima lintas generasi. 

“Batik bukan milik masa lalu. Ia bisa kita modifikasi agar tetap relevan di zaman milenial. Kita perlu mengedukasi anak-anak muda bahwa batik bisa keren, praktis, dan penuh makna,” tambahnya.

 Kegiatan ini juga menghadirkan Sri Endah Noviani, S.H., M.Sc., Sekretaris Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) Malang Raya, yang memberikan edukasi tentang teknik berkain modern tanpa jahitan. Ia menunjukkan bahwa dengan panjang kain dua hingga dua setengah meter, perempuan bisa tetap tampil elegan dan modis, bahkan saat mengenakan celana panjang. 

 “Berkain adalah bentuk cinta pada budaya. Kita bisa berkain sambil bekerja, ke pasar, bahkan ke kantor. Yang penting tahu tekniknya,” jelasnya.

 Tak hanya fokus pada budaya, sarasehan ini juga membahas penguatan mental dan kesejahteraan anggota koperasi. Dihadirkan pula narasumber dari kalangan psikolog untuk membantu para anggota mengelola stres, meningkatkan partisipasi, dan menjaga solidaritas dalam koperasi.

 Pojok Batik dan Kampanye Berkelanjutan Dalam upaya konkret pelestarian batik, SBW berencana membentuk Pojok Batik—sebuah ruang khusus untuk memamerkan dan memasarkan batik karya anggota koperasi. 

Kegiatan ini juga menggandeng Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) dan komunitas lain untuk mensosialisasikan teknik berkain modern ke tingkat kelurahan dan sekolah. 

 “Kami ingin batik menjadi bagian dari keseharian, bukan hanya untuk seremoni. Kami juga ingin mendorong para ibu-ibu dan remaja untuk kembali bangga mengenakan batik, dalam berbagai bentuk dan fungsi,” kata Sri Endah. 

 Ke depan, SBW akan menggelar lomba desain, lomba busana berkain, hingga kerja sama dengan dunia industri dan UKM untuk mengembangkan batik lokal, termasuk batik tulis dan batik shibori yang sudah dikembangkan oleh kelompok-kelompok binaan di SBW. Melalui kolaborasi antara lembaga legislatif, koperasi, komunitas budaya, dan dunia usaha, kegiatan ini menjadi bukti bahwa semangat Kartini masih hidup dan terus menyala. 

Di tangan para perempuan yang berkoperasi dan berkain, masa depan budaya dan ekonomi bangsa terus dijaga dan diperjuangkan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama