Kampanye Awe di Desa Kote- |
Di kampanye dialogis ini, Alias Wello ( Awe) menyampaikan bahwa di usia senjanya saat ini, ia ingin agar Kabupaten Lingga lebih maju.
" Di usia senja ini tak ada yg saya cari. Cuma niat saya ingin kabupaten Lingga ini maju ke depannya. Kasihan kepada masyarakat kabupaten Lingga yang sulit mencari pekerjaan. Ayo kita bangkitkan kambali kejayaan kampung desa Kote ini, seperti tahun dahulu. Desa Kote ini merupakan desa yang memiliki masyarakat yang mandiri sejak zaman kejayaan tambang timah dahulu. Maka mari kita jemput kembali kejayaan itu scara bersama sama. Dan saya yakin masyarakat juga menginginkan perubahan itu. " Kata Awe.
Sebelumnya, tim sukses Paslon nomor urut 2 Awe-Ishak, ustaz Salmizi mengajak masyarakat setempat untuk memilih Awe -Ishak degan nomor urut 2 agar ke depan ekonomi masyarakat Lingga menjadi lebih baik.
"Pilihlah pemimpin berdasarkan hati. Saat ini ekonomi masyarakat kabupaten Lingga tidaklah begitu baik baika saja dan tentunya kita butuh perubahan agar lebih maju ke depannya. "Ucap Salmizi.
Menurut Salmizi, saat ini hanya pegawai pemerintah Lingga yang bisa memenuhi kebutuhan hidup, sementara masyarakat lainnya hidup terjepit.
" Kalau sudah ekonomi melorot maka segala sektor juga macet. Bahkan sangat susah dalam mencari penghasilan sehari hari. Ini apa ini mau kita lanjutkan untuk 5 tahun ke depan?
Apa yang harus masyarakat lanjutkan untuk 5 tahun ke depan, kalaulah sekarang ini terasa sangat susah, hanya PNS saja yang bisa hidup sedangkan masyarakat terjepit, " ucapnya.
Hal yang sama disampaikan oleh Zuhardi alias Juai, Kordinator Melayu Raya yang juga tim kampanye Paslon Awe-Ishak.
" Untuk apa kita lanjuti kalau selama 4 tahun ini bukan menapak maju, tapi mundur. Apakah kemunduran ini akan kite lanjutkan? Apa yang harus kita lanjuti kalau kemajuan kita sebagai suatu kabupaten tambah menderita, mau kerja apapun sudah tak bisa dan bahkan masyarakat ketakutan," ujar Juai.
Menurut Juai pembangunan selama 4 tahun belakangan adalah infrastruktur dari provinsi Kepri, sementara investasi yang bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat tidak ada.
" Apa artinya kalau hanya infrastruktur aja yang bagus tanpa ada investasi yang dapat membuka lapangan pekerjaan buat masyarakat.cobalah lihat apa yang dibangun selama 3 sampai 4 tahun ini? Semuanya pembangunan imfrastruktur semata dan itupun dari anggaran provinsi.
Apa yang dapat kita banggakan selama 3 sampai 4 tahun ini, semua pembangunan itu menggunakan dana APBD provinsi. Kita tidak lagi mendapat Adipura dan beberapa kegiatan yang mestinya dilanjuti di era ini semuanya mati dan bahkan terbengkalai," terang Juai.
Red
Posting Komentar