Bapenas dan Asisten 2 Natuna- |
Untuk mempersiapkan rencana tersebut, diperlukan penyusunan serta analisis wilayah fungsional yang mempertimbangkan kebutuhan pembangunan lintas wilayah, lintas aktor, dan lintas sektor dalam mengikuti dinamika pembangunan terkini dengan tetap memperhatikan kaidah pembangunan inklusif dan berkelanjutan.
Oleh karena itu, sebanyak tujuh orang tim dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang dipimpin oleh Koordinator Wilayah Jawa II dan Bali, Direktorat Regional I, Bappenas, Jayadi datang langsung ke Kabupaten Natuna untuk meninjau dan meriset secara langsung situasi dan kondisi kebutuhan Kabupaten Natuna dalam rangka memetakan prioritas pembangunan itu.
Asisten II Setda Natuna Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Basri bersama sejumlah pimpinan perangkat daerah turut mendampingi tim dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) ketika mengunjungi beberapa tempat potensial sepeti Geosite Batu Kasah dan Pulau Akar, Pelabuhan SKPT Selat Lampa, Pelabuhan Utama Selat Lampa, Industri Perikanan di Kota Apung Sedanau, Embung Sedanau, dan Kampung Nelayan Maju Sedanau.
Koordinator Wilayah Jawa II dan Bali, Direktorat Regional I, Bappenas, Jayadi disela kegiatan mengungkapkan, Pemetaan tersebut dibutuhkan dalam rangka sinkronisasi arahan prioritas nasional (top-down) dan pencapaian sasaran pembangunan daerah (bottom-up), di mana nantinya Hasil identifikasi wilayah fungsional prioritas dan proyek prioritas tersebut akan direkomendasikan kepada stakeholders terkait lainnya, serta digunakan sebagai bahan masukan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah
(RKP).
“Natuna dengan kondisi geografis terluar dan terdepan berbatasan langsung dengan negara lain, didukung dengan potensi daerah yang luar biasa seperti minyak dan gas, pariwisata dengan Geopark, dan potensi kelautan perikanannya tentunya perlu menjadi prioritas pembagunan strategis nasional,” jelas Kamis (10/10/2024) siang.
Lebih lanjutnya dirinya menjelaskan demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan rencana pemerintah pusat yaitu mewujudkan Generasi Emas 2045 tentunya kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan daerah harus didukung agar mencapai tujuan tersebut.
Terdapat beberapa fokus indikasi intervensi yang ditinjau oleh tim Bappenas, sebagai berikut:
1. Pengembangan perguruan tinggi setempat demi menunjang peningkatan kualitas SDM setempat secara inklusif sesuai potensi unggulan setempat.
2. Pengembangan industrialisasi perikanan dan pariwara bahari.
3. Pengembangan destinasi pariwisata yang atraktif, berkualitas, dan berkelanjutan termasuk pengembangan potensi ekonomi kreatif.
4. Peningkatan produktivitas nelayan perikanan tangkap dan budidaya secara berkelanjutan.
5. Optimalisasi dan peningkatan layanan prasarana ke pelabuhan termasuk frekuensi layanan angkutan kargo bersubsidi di pelabuhan Selat Lampa
6. Optimalisasi dan peningkatan layanan dan prasarana bandara Ranai Natuna.
7. Pengelolaan sumber daya air terpadu di Natuna yang meliputi konservasi sumber daya alam terutama pembangunan dan optimalisasi Embung/Waduk guna memenuhi kebutuhan air baku masyarakat di pulau-pulau.
8. Peningkatan Lanal Natuna menjadi Lantamal Natuna guna penguatan keamanan Global Maritim Route serta pengamanan dan penegakan kedaulatan maritim Indonesia di Laut Natuna Utara.
Terakhir, dirinya berharap dengan adanya pemetaan fokus tersebut, pembangunan berkelanjutan tersebut dapat segera direalisasikan oleh pihak terkait atas dasar kebutuhan daerah melalui pemetaan itu.
“Sudah ada dokumen perencanaan jangka panjang dan juga perencanaan tahun 2024 ini tentunya satu-satu kita selesaikan prioritas yang dibutuhkan oleh Kabupaten Natuna,” tutup Jayadi.
(Dayat)
Posting Komentar