Maju Pilkada Batam, Cak Nur: Demi Tegaknya Demokrasi


Maju Pilkada Batam, Cak Nur: Demi Tegaknya Demokrasi

Nuryanto SH MH dan Hardi S Hood-
BATAM I KEJORANEWS.COM : Nuryanto, SH MH atau biasa disapa Cak Nur pantas disebut pahlawan demokrasi. Setidaknya itu tergambar dari alasannya maju di pilkada Kota Batam. 


Setelah diperkirakan hanya ada pasangan calon tunggal yakni Amsakar Achmad-Li Claudia Chandra (ASLI). Tiba-tiba muncul pasangan Nuryanto-Hardi Selamat Hood (NADI).


Nuryanto pun menegaskan alasannya maju sebagai calon walikota demi tegaknya demokrasi di Kota Batam. Dengan kehadiran pasangan NADI, maka perkiraan bahwa pasangan ASLI melawan kotak kosong pun tidak terwujud.


"PDI Perjuangan selalu berkomitmen bagaimana demokrasi tetap tegak dan hidup di Kota Batam.  Dan bagaimana membuatnya tetap sehat dan berkembang sehingga mencerdaskan masyarakat," ungkap Cak Nur didampingi calon wakil walikota Hardi Selamat Hood, Sabtu (31/8/2024).


Keduanya menggelar konferensi pers usai menjalani tes kesehatan di RSBP Kota Batam. Cak Nur dan Hardi kompak mengenakan tanjak, penutup kepala khas Melayu.


Cak Nur juga menceritakan bahwa partainya, PDIP, sempat diajak bergabung dengan koalisi lain. Namun, mereka memilih untuk tetap maju sehingga pilkada Kota Batam tidak melawan kotak kosong.


“Alhamdulillah respon masyarakat sangat positif dengan kami mendaftar sebagai pasangan calon. Kami siap mengganti kotak kosong itu dan mudah-mudahan kami dapat memenuhi harapan masyarakat demi tegaknya demokrasi di Kota Batam ini,” tegas Cak Nur.


Cak Nur sendiri memang mengambil risiko besar dimana dia harus mundur dari jabatan sebagai anggota DPRD Kota Batam. Padahal Kamis (29/8/2024) pagi lalu dia baru saja dilantik sebagai anggota DPRD Kota Batam periode 2024-2029. Sorenya, dia memutuskan mendaftarkan pencalonan ke KPU Kota Batam.


Sementara itu Calon Wakil Walikota Hardi Selamat Hood menceritakan ihwal pemeriksaan kesehatan tersebut. Dia pun bersyukur tes kesehatan itu dilalui dengan lancar.


Bahkan Hardi sempat melontarkan lelucon saat pemeriksaan denyut nadi, yang menurutnya mirip dengan suara rakyat yang kecil lapisan terbawah yang sering kali tidak terdengar. “Suara denyut nadi itu, nut nut nut, kecil sekali, seperti suara rakyat. Suara yang kecil ini yang harus kami dengar dan kami perjuangkan  karena ini suara mlrakyat,” ujarnya.


Terlebih pasangan ini mengambil kependekan NADI, singkatan dari nama Nuryanto dan Hardi. Pasangan ini diusung PDIP, Partai Gelora dan Partai Buruh.(*)




RED/ Rilis 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama