Apersi Goes To Campus di UMM , Ketua Pusat Sampaikan Solusi Atas Kebutuhan Rumah Baru yang Capai 800 Per Tahun


Apersi Goes To Campus di UMM , Ketua Pusat Sampaikan Solusi Atas Kebutuhan Rumah Baru yang Capai 800 Per Tahun


 APERSI Goes to Campus Bersinergi dengan UMM, Dorong Kewirausahaan Mahasiswa Teknik Sipil di Sektor Properti

MALANG | KEJORA NEWS.COM: Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar kuliah perdana dan kuliah tamu bertema "Mengembangkan Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa di Sektor Properti dengan Dukungan Semen Nasional Guna Mengejar Backlog Perumahan di Indonesia" pada Rabu, 25 September 2024, di Aula Gedung GKB 4 UMM. Acara ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa Program Studi Teknik Sipil dan para undangan. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari program APERSI Goes to Campus, yang menghadirkan berbagai narasumber dari sektor properti, industri semen, dan perbankan.

Ketua Program Studi Teknik Sipil UMM, Dr. Ir. Suliyanto, MT, dalam sambutannya menjelaskan bahwa UMM mencanangkan tiga program unggulan, salah satunya adalah Kelas Center of Excellence (CoE) Pengembangan Perumahan. Program ini terdiri dari dua semester, di mana semester pertama berupa pembelajaran di kelas, dan semester kedua diisi dengan magang selama enam bulan. "Mahasiswa diharapkan mampu menyusun proyek untuk uji kompetensi. Setelah lulus, mereka dapat bekerja di developer perumahan atau memulai wirausaha di bidang properti, yang sangat potensial," ujarnya.

Dekan Fakultas Teknik, Prof. Ilyas Massudin, ST, menekankan bahwa lulusan UMM tidak hanya dipersiapkan untuk mencari kerja, tetapi juga harus memiliki kompetensi yang memudahkan mereka mendapatkan pekerjaan atau bahkan menciptakan peluang kerja sendiri. "Mahasiswa lulusan Teknik Sipil memiliki banyak peluang di sektor properti," kata Ilyas.

Sementara itu, Wakil Rektor IV UMM, Muhammad Salis Yuniardi, M.Psi., Ph.D., menambahkan bahwa pengelolaan tata ruang dan perumahan perlu terus dikembangkan sebagai solusi kebutuhan rumah tapak yang kian hari semakin mendesak. 

"Kami berharap ada kelas khusus dari APERSI atau pihak terkait untuk mendidik mahasiswa sesuai dengan kebutuhan industri," ungkapnya.

Dalam kuliah umumnya, Ketua APERSI Pusat, H. Junaidi Abdillah, S.E., M.M., menyampaikan isu backlog perumahan yang menjadi tantangan besar di Indonesia. Setiap tahunnya, ada 800 ribu kebutuhan rumah baru akibat pertumbuhan rumah tangga.

 "Solusi backlog ini tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga memerlukan sinergi dengan industri semen dan perbankan," tuturnya. 

Junaidi mendorong mahasiswa untuk membangun usaha sendiri di bidang properti, mengingat peluang menjadi ASN semakin sempit.

Selain itu, Junaidi menjelaskan langkah-langkah penting dalam bisnis properti, mulai dari penggunaan lahan, legalitas, hingga potensi pasar. Ia juga mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan teknologi dalam pemasaran properti melalui ponsel, bahkan memungkinkan meraih pendapatan tanpa modal besar.

Kuliah umum kedua diisi oleh SVP Business Innovation PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Andi Krishna Arinaldi. Ia memaparkan peran besar Semen Indonesia dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia, termasuk inovasi dalam produk ramah lingkungan.

 "Kami mendukung pembangunan rumah tapak sederhana dengan inovasi seperti bata interlock untuk mengatasi backlog perumahan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Divisi Bank BTN, Ide Kusuma Pribadi, membahas mengenai pertumbuhan positif sektor properti pasca pandemi dan peran real estate sebagai penggerak ekonomi.

 "Untuk mengurangi backlog perumahan, kita perlu mengembangkan housing entrepreneurship, dan Bank BTN menyediakan layanan untuk mendukung pelaku usaha properti," katanya.

Selain kuliah umum, acara ini juga diisi dengan penandatanganan MoU antara UMM dan beberapa mitra industri. Program magang untuk mahasiswa juga secara resmi dimulai dengan simbolisasi pemakaian rompi dan helm oleh Ketua APERSI DPD Jatim, H. Makhrus Sholeh juga  dan Pengajar Di Kelas Centre Of Excelent secara simbolis memakaikan Rompi dan Helm kepada Mahasiswa yang telah menempuh Program COE Perumahan.

Menurut H. Makhrus, mahasiswa yang telah menempuh Kelas CoE Perumahan harus siap menjadi pengusaha. "Pada akhir magang, mahasiswa diharapkan bisa menghasilkan proyek nyata seperti perumahan, perkantoran, atau bahkan rumah kos yang sangat potensial," jelasnya.

Ketua Bidang Investasi DPP APERSI, Adi Dharma, yang juga merupakan pengajar Kelas CoE, menekankan pentingnya jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa. 

"Kegiatan APERSI Goes to Campus ini adalah wujud kepedulian kami untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan mahasiswa. Ke depan, kegiatan ini akan kami bawa ke kampus-kampus lain di Indonesia," ungkapnya.

Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang antusias, memperlihatkan minat tinggi mahasiswa terhadap sektor properti. Ketua APERSI Pusat, Junaidi Abdillah, mengungkapkan kesannya terhadap UMM sebagai kampus yang luar biasa dalam hal tata kelola dan lingkungan, serta menegaskan bahwa sinergi antara perguruan tinggi dan industri sangat penting untuk mendorong mahasiswa menjadi wirausahawan di sektor properti. 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama