Rodhial Huda Buka Orientasi Tim Pendamping Keluarga dalam Upaya Penurunan Stunting


Rodhial Huda Buka Orientasi Tim Pendamping Keluarga dalam Upaya Penurunan Stunting

Wabup Natuna, Rodhial Huda -
NATUNA | KEJORANEWS.COM : Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda membuka kegiatan orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Natuna melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), bertempat di Ruang Pertemuan Natuna Dive Resort, Sepempang, Kamis (29/8/2024).


Dalam sambutannya, Rodhial Huda menegaskan bahwa Tim Pendamping Keluarga (TPK) berperan penting dalam mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka stunting.


“Kita harus bersama-sama mengatasi masalah stunting. Tim Pendamping Keluarga memiliki peran strategisnya yaitu dalam memberikan dukungan kepada keluarga dalam hal gizi, kesehatan, dan pendidikan anak,” ujarnya.


Selain itu, Rodhial Huda menyampaikan bahwa peran orang tua menjadi pondasi awal dalam penanganan stunting, maka dari itu Dia menghimbau untuk para Catin (Calon Pengantin) dapat melakukan langkah-langkah pencegahan stunting sebelum menikah.


“Pendidikan pertama anak itu adalah ibu. Dan ayah sebagai kepala sekolahnya. Oleh karena itu, pencegahan stunting ini kita mulai dari Catin, bagaimana Catin mendapatkan edukasi dalam menyiapkan dir mulai dari kesehatan hingga mental,” ucapnya.


Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan stunting tersebut, Catin diharapkan dapat turut berpartisipasi dalam mengurangi resiko peningkatan angka stunting dan membantu menciptakan generasi yang sehat dan sejahtera, khususnya di Kabupaten Natuna.


Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama Kepala DP3AP2KB, Sri Riawati menyampaikan, kegiatan ini diikuti oleh peserta orientasi Tim Pendamping Keluarga dari 5 kecamatan yang berjumlah 100 orang, dan sisa kecamatan lainnya dilakukan di masing-masing Kecamatan.


“Dalam melaksanakan pendampingan keluarga berisiko stunting, diperlukan kolaborasi ditingkat lapangan yang terdiri dari bidan, kader PKK dan kader KB untuk melaksanakan pendampingan terhadap keluarga berisiko stunting. Tim Pendamping Keluarga ini akan diberikan pengetahuan dan keterampilan dalam pendampingan keluarga berisiko stunting di lini lapangan,” jelasnya.




(Dayat)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama