Kolaborasi Seni Budaya Gamelan Ki Pamanah Rasa dan Group Angklung Silih Asih Meriahkan Harlah Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Kota Banjar


Kolaborasi Seni Budaya Gamelan Ki Pamanah Rasa dan Group Angklung Silih Asih Meriahkan Harlah Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Kota Banjar

Kolaborasi Seni Budaya -
BANJAR I KEJORANEWS : Bertepatan dengan Haul Simbah KH. Abdurrohim ke-27, Harlah Khotmil Qur'an Angkatan ke-64 dan Harlah Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar, Jawa Barat menggelar budaya lintas agama. Kamis malam (18/7/2024).


Kegiatan ini dihadiri oleh H.Gun Gun Gunawan (Gus Jawad), Perwakilan Bobotoh Aswaja, Ajat  Sudrajat (Ajat Duff), Dr. Asep Mulyana (Bah Asmul), dari akademi serta para pelaku seni dan budayawan se-Kota Banjar.


Kebhinekaan seni budaya lintas agama ini dipertontonkan melalui kolaborasi seni budaya Gamelan Ki Pamanah Rasa dan Group Angklung Silih Asih dari Gereja Katolik Santo Filipus.


Mereka melakukan lagu-lagu rakyat, kebangsaan, tradisional hingga salawatan yang disenandungkan terdengar dengan sangat baik oleh dua kelompok budayawan tersebut yang dikemas dalam kolaborasi budaya budaya lintas agama.


Kegiatan ini merupakan ajang persaudaraan, berkumpul bersama mengkaji keislaman dalam kaitannya dengan konteks budaya di Nusantara sembari menikmati berbagai pertunjukan seni.


Ketua Panitia H.Gun Gun Gunawan yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Jawad mengatakan, bahwa pagelaran seni budaya lintas agama itu memberikan pesan tentang kehidupan dengan sesama umat, meskipun berbeda keyakinan.


" Penampilan pagelaran seni budaya lintas agama pada Muharram 1446 Hijriah sekarang ini merupakan tahun yang ketiga dan memberikan pesan tentang kehidupan dengan sesama umat, meskipun berbeda keyakinan," Ucapnya.


Kemeriahan dalam suasana lingkungan pesantren bertambah semarak, selain momen biasa menghapal Al-Qur'an juga digelarnya seni tradisional warisan nenek moyang. Di antaranya Permainan Oray-orayan. 


Menurut dia, Permainan Oray - orayan merupakan warisan nenek moyang dan tujuannya adalah agar nilai-nilai kearifan lokal di dalamnya dapat dipahami dan diaplikasikan oleh generasi bangsa khususnya masyarakat Jawa Barat. Hal ini, sekaligus sebagai upaya pengalihan penyalahgunaan gadget di tengah generasi muda.


Sementara menurut Pastur Gereja Katolik St Filipus Banjar, Romo Gatot,  Kolaborasi seni budaya menyajikan semangat Bhineka Tunggal Ika.


" Kolaborasi Angklung dan Gamelan tersebut merupakan salah satu bukti nyata, dari perbedaan tersebut mampu menghasilkan suasana sukacita dan persaudaraan," jelas Romo Gatot.



 (ASEP)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama