Peresmian RS Pratama Wewiku - |
Pantauan di lokasi bangunan terlihat sejumlah bangunan bagian belakang belum selesai dikerjakan. Kayu-kayu bagesting masih terlihat di dalam bangunan. Plafon belum terpasang semuanya. Pekerjaan saluran atau drainase belum rampung.
Tak hanya itu, pekerjaan finishing seperti pengecatan belum selesai dan kerangka besi berserakan di sekitar bangunan. Begitu juga dengan pipa-pipa plastik belum diatur rapi.
" Acara peresmian kemarin sejumlah pejabat yang biasanya hadir dalam acara justru tidak hadir. Diantaranya, pimpinan DPRD Malaka, Komisi IX DPR RI, Kadis Kesehatan Provinsi. Padahal, dalam jadwal atau rundown acara, beberapa unsur tersebut disebutkan." Ujar seorang warga yg tak ingin disebutkan namanya.
Sejumlah warga yang ditemui wartawan mengungkapkan, secara kasat mata, RS Pratama Wewiku belum layak untuk diresmikan karena pekerjaannya belum rampung.
Masyarakat juga mempertanyakan dengan acara peninjauan bangunan dan ruangan-ruangan tidak dilakukan. Semestinya, suatu bangunan megah dan monumental itu, perlu dilihat atau ditinjau. Bila perlu masyarakat yang hadir juga ikut melihat sebuah hasil karya dari pemerintahnya.
Lanjut, akan tetapi hal demikian tidak dilakukan sehingga masyarakat atau undangan yang datang menghadiri acara tersebut juga tidak menemukan hal-hal berkesan dengan bangunan RS Pratama.
Masyarakat justru berpendapat bahwa peresmian RS Pratama hanya untuk memenuhi target politik individu.
Sumber lain juga mengkritisi sikap dan perilaku Bupati Malaka Simon Nahak yang kurang menghargai jasa orang lain dalam sebuah kebersamaan untuk membangun RS Pratama.
Pasalnya, kehadiran RS Pratama hingga diresmikan itu tidak terlepas dari peran Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melky Laka Lena. Dan masyarakat Malaka memahami hal itu sehingga masyarakat sedikit kecewa bila tokoh yang ikut berperan diabaikan oleh Pemerintah Daerah hanya karena kepentingan politik.
Untuk diketahui bersama, Pembangunan Rumah Sakit Pratama di Desa Alkani tepat di belakang Kantor Camat Wewiku itu dibangun dengan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dikerjakan oleh PT. Multi Medika Raya dengan nilai kontrak sebesar Rp 44.950.000.000.
(Guntur/Tim)
Posting Komentar