Ketua Komisi II DPRD Natuna, Marzuki- |
Menurut politisi partai Gerindra ini, jalan yang dibangun oleh Kementerian PUPR itu memiliki panjang yang signifikan dan berbiaya besar, dengan risiko kerusakan tinggi. Jalan yang melintasi lereng pegunungan ini dianggap berisiko karena kondisi alam sekitar tidak mendukung metode konstruksi yang biasa.
"Kami melihat jalan itu berat ya. Medannya terlalu rawan," kata Marzuki.
Ia menggambarkan jalan tersebut berada di lereng gunung dan tebing curam yang langsung berhubungan dengan laut dalam, sehingga rawan longsor dari sisi gunung dan laut.
Untuk menjaga stabilitas jalan, Marzuki menyarankan pemasangan bronjong di sepanjang ruas yang berada di pinggir laut, meskipun ia pesimis dengan efektivitasnya mengingat kondisi tebing dan gelombang laut yang besar. Alternatif lain adalah pelebaran jalan ke arah darat yang dianggap lebih aman.
Marzuki mengakui bahwa perawatan jalan ini membutuhkan sumber daya dan biaya yang besar, bahkan mungkin lebih besar daripada biaya pembangunan awal. Namun, ia menegaskan bahwa jalan tersebut harus diperbaiki dan dirawat karena sudah terlanjur dibangun, menjadikannya PR bagi pemerintah pusat.
Jalan lingkar selat Lampa |
(Dayat)
Posting Komentar