Direktur Perumda Tirta Nusa Natuna, Zaharuddin- |
Hal itu disampaikan, Direktur Perumda Tirta Nusa Natuna, Zaharuddin menanggapi keluhan para pelanggan atas kurangnya debit air.
Sebenarnya cadangan air bersih di Ranai cukup, persoalan kami ada pada sistem jaringan pipa. Pipa pipa sekarang itu masih jadul. Pemasangan waktu dulu itu memang tidak terencana. Jadi kami perlu pemasangan pipa baru dengan sistem otomatis untuk mengatur tekanan air agar tetap normal. Sekarang masih serba manual,” ujar Zaharuddin, Kamis (14/3/2024).
Cuaca kering wilayah Ranai sudah terjadi hampir satu bulan. Namun kondisi ketersediaan air masih normal. Berbeda ketika panas El Nino sebelumnya, suhu panas satu minggu mengurangi debit air dengan drastis.
“Sistem manual sekarang mengharuskan petugas menelusuri pipa-pipa itu setiap hari setiap malam, untuk mengatur tekanan air tetap stabil. Mudah-mudahan usulan pemerintah membangun jaringan distribusi dapat direalisasi melalui APBN, untuk modernisasi sistem perpipaan,” paparnya.
Sementara Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Natuna Riswandi mengatakan, pemerintah daerah sudah mengusulkan perencanaan pembangunan baru jaringan instalasi hingga distribusi air bersih yang bersumber dari bendungan Sebayar sebesar Rp 100 miliar kepada kementerian PUPR.
“Ke depan memang kita sudah mengusulkan melalui surat oleh Pak Bupati di Kementerian PU untuk pembangunan spam Sebayar. Kalau disampaikan itu Rp 100 miliar. Itu sudah mengganti semua jaringan yang ada di Ranai,” kata Riswandi.
Rencananya ini, katanya, PDAM di Ranai masih menggunakan pipa pvc belum standar, yang dibangun tahun 1982 lalu. Kondisinya sering pecah ketika debit air meningkat. “Usulan tersebut termasuk sistem pengolahan.” tambahnya.
(Dayat)
Posting Komentar