BRGM RI Bersinergi dengan Lanud RSA Gelar Sekolah Lapangan Masyarakat Mangrove


BRGM RI Bersinergi dengan Lanud RSA Gelar Sekolah Lapangan Masyarakat Mangrove

Danlanud bersama Suwignya Utama dari BRGM- 
NATUNA | KEJORANEWS.COM : Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) melalui Kedeputian Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partispasi dan Kemitraan, menggelar Sekolah Lapang Masyarakat Mangrove di kabupaten Natuna. Kegiatan  ini, bekerjasama dengan TNI Angkatan Udara yang akan dilaksanakan selama tiga hari mulai 15-17 Maret 2024, di Lanud Raden Sadjad (RSA) Ranai.


Adapun peserta sekolah lapang berjumlah 106 orang, terdiri dari 7 kelompok masyarakat pelaksana percepatan rehabilitasi mangrove di Natuna, dengan mengusung tema "Rehabilitasi Mangrove".


Danlanud RSA, Kolonel (Pnb) Dedy Iskandar, dalam sambutannya di Graha Serasan, Jumat (15/03/2024), mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Lanud RSA sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan ini.


Menurutnya, hutan mangrove memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam dan lingkungan. Tidak hanya berfungsi sebagai habitat beranekaragam flora dan fauna, tetapi juga berperan dalam mencegah abrasi pantai, menjaga kualitas air, dan membantu mitigasi perubahan iklim.


Akan tetapi, deforestasi hutan mangrove masih menjadi masalah serius di Indonesia. Total luas hutan mangrove di dunia sekitar 18 juta hektar, sekitar 25 persen atau 3,31 juta hektar berada di Indonesia. 


Berdasarkan data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2019,  dari sekitar 3,31 juta hektar mangrove tersebut, sekitar 600.000 hektar dalam kondisi kritis.


"Hutan mangrove di Indonesia terus mengalami deforestasi, hal ini sangat memprihatinkan dan perlu segera diatasi. Oleh karena itu, kegiatan rehabilitasi mangrove seperti yang kita laksanakan hari ini sangatlah penting," ujar Danlanud. 


Kerjasama antara BRGM dan TNI AU dalam penyelenggaraan Sekolah Lapangan Masyarakat Mangrove ini merupakan langkah tepat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan hutan mangrove.


"Saya berharap, melalui kegiatan ini masyarakat dapat memahami manfaat hutan mangrove dan berpartisipasi aktif dalam upaya rehabilitasi mangrove di wilayah Natuna," ungkapnya.


Selain itu, Danlanud juga berharap kerja sama BRGM dan TNI terus berlanjut serta diperluas di masa mendatang.


Sementara itu, Kepala Kelompok Kerja Edukasi dan Sosialisasi, Suwignya Utama, mengatakan, BRGM adalah lembaga pemerintah non-struktural yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.


Adapun tugas utama BRGM adalah melakukan percepatan restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove di provinsi target.


BRGM dibentuk melalui Perpres Nomor 120 Tahun 2020, menggantikan Perpres Nomor 1 Tahun 2016 dengan nama lembaga BRG.

Latar belakang pembentukan BRG adalah kebakaran gambut besar pada tahun 2015 yang merusak hampir satu juta hektare hutan dan lahan.


BRGM memiliki target merestorasi 1,2 juta hektare ekosistem gambut dan merehabilitasi 600.000 hektar mangrove yang rusak dalam masa empat tahun (2021–2024).


"Pemantauan Restorasi Gambut kita lakukan dengan sistem PRIMS GAMBUT untuk deteksi kemajuan restorasi dan SIPALAGA untuk mendulang data tingkat kekeringan gambut," ujarnya.


Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Natuna, KPHP Natuna, Camat Bunguran Timur, rombongan BRGM dan pejabat Lanud RSA.



(Dayat)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama