Wabup Sebut 9 Wilayah di Natuna Masih Minim Jaringan Seluler dan Internet


Wabup Sebut 9 Wilayah di Natuna Masih Minim Jaringan Seluler dan Internet

Wabup Natuna saat Memimpin Rapat Audiensi-
NATUNA | KEJORANEWS.COM : Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna beserta jajarannya mengadakan audensi dalam rangka membahas isfrastruktur Telekomusikasi dan Informatika bersama Tim Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Republik Indonesia.


Hadir dalam rombongan Kemenkopolhukam, Kabid Informatika Kemenkopolhukam Kolonel Inf Drs. Susilo, Kabid Telekomunikasi, Kolonel Lek Atep Putu Anta, S.Kom., M.M, Kabag Administrasi, Bapak R.M Randi J. Sulistyono, S.I.Kom., M.Si, Analis Sumber Daya Iptek, Bapak Eky Adhi Putra, S.Kom, Anggota Satgas Perlindungan Data, Bapak Aditia Herlambang, S.Kom.


Acara Audensi bersama Tim Kemenkopolhukam RI tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda juga di hadiri para Asisten, Para Kepala OPD, Wakil Ketua DPRD Natuna, Perwakilan FKPD, Staf Ahli, Vendor Telekomunikasi, Maneger ULP PLN Natuna dan para tamu undangan lainnya, yang kegiatan acaranya berlangsung dirumang Rapat Kantor Bupati Natuna, Bukit Arai, Kabupaten Natuna, Rabu (01/11/2023).


Dalam sambutannya, Wakil Bupati Natuna Rhidial Huda menyampaikan bahwa Kabuapten Natuna mempunyai wilayah kecamatan di luar dari Kecamatan Bunguran besar.


Perlu diketaui juga, untuk saat ini 9 Kecamatan di Natuna masih darurat sinyal yakni, Pulau Laut, Pulau Seluan, Sedanau, Pulau Tiga, Pulau Tiga Barat, Subi, Serasan, Midai dan Pulau Panjang, semoga ke depan ada solusi untuk memenuhi kebutuhan jaringan di sana, Jelas Rhodial Huda saat memimpin Audensi bersama Kemenkopolhukam RI bersama rombongan.


“Hampir separuh wilayah kita masih krisis sinyal,” kata Rhodial.


Rhodial menyatakan, bahwa akses sinyal sangat diperlukan warga, karena Natuna merupakan daerah terluar, tertinggal dan terdepan (3T) di Indonesia.


“Bagus tidak bagusnya sinyal hanya bisa diketehui oleh operator dan proveider, dan ini menjadi tanda tanya bagi warga,” ucap Rhodial.


Rhodial mengutarakan, padahal Natuna merupakan daerah penghasil Migas dan perikana Indonesia serta menjadi incaran negara tetangga.


“Hal ini harus menjadi perhatian bagi pemerintah pusat untuk Natuna,” terang Rhodial.


Rhodial Huda juga mengatakan dan menyampaikan kapada tim Kemenkopolhukam RI beaerta rombongan yang hadir pada acra audensi tesebut, bahawa Natuna merupakan daerah yang sangat strategis di mata dunia.


“Natuna wilayah paling strategis di wilayah Asia Pasifik dengan pasokan energi dan pangan yang juga melimpah, dua hal ini menjadi incaran dari negara-negara luar,” terang Wabup.


Selain itu Natuna juga merupakan wilayah pelayaran internasional nasional, dimana setiap harinya ratusan kapal melewati lautan nya.


“Namun porsi ini masih belum kita dapatkan karena kita tidak memiliki fasilitas yang memadai, apalagi untuk membantu infrastruktur itu tidak mudah,” terangnya.


Hal inilah menurut Wabup, Natuna harus diperkuat dari seluruh aspek baik itu, pertahanan dan keamanan.


“Ketika kita bicara keamanan dan pertahanan maka ketersediaan jaringan telekomunikasi termasuk yang utama, untuk itu kita berharap ada peningkatan kualitas jaringan telekomunikasi di Natuna setelah pertemuan ini,” imbuhnya.


Lanjut Wabup, ketersediaan jaringan telekomunikasi yang baik akan membuka keterisolasian Natuna yang berada jauh di garda terdepan NKRI.


Sementara Asisten Deputi Koordinasi Telekomunikasi dan Informatika Kemenkopolhukam, Marsma TNI Budi Eko Pratomo, S.E., M.Sc menyampaikan kedatangan rombongan dari Kemenkopolhukam adalah untuk melihat secara langsung permasalahan jaringan telekomunikasi di Natuna.


“Ada kecurigaan dari masyarakat ada permainan dari pihak vendor terkait dengan kualitas jaringan ini, pasalnya kalau ada kepala daerah yang turun ke salah satu pulau maka jaringannya ikut bagus ketika mereka pulang kualitas jaringan kembali jelek,” sebutnya.


Lanjut Marsma TNI Budi Eko Pratomo, terkait hal ini pihak Menkopolhukam melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan pemerintah daerah dan beberapa vendor untuk mencoba mendengarkan permasalahan yang ada serta mencoba mencari solusi terbaik.


“Kita ingin mengetahui secara teknis permasalahannya. “Ada tower tapi tak ada sinyal kemudian ada beberapa site bandwith nya kecil, kita inggin mengetahui secara teknis permasalahannya, setelah permasalahannya kita dapat maka kita akan mecoba mencari solusinya agar Natuna bisa merdeka sinyal,” jelasnya.


Dengan demikian, mari kita semua bersenergi bersama agar permasalahan sinyal di tersebar di Kabupaten Natuna ini bisa baik, tutupnya.


(Piston)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama