KadiPerindagkop Umi Natuna, Marwan Sjahputra- |
Kondisi ini otomatis berimbas pada kelangkaan bahan kebutuhan pokok masyarakat di Pulau Natuna. Meskipun saat ini transportasi laut yang disediakan pemerintah untuk mengangkut bahan kebutuhan pokok masyarakat (Bapok) Natuna telah disiapkan pemerintah dengan kapal yang lebih baik, seperti tol laut, namun di kondisi tertentu terutama saat cuaca benar - benar ekstrem, kapal - kapal dengan tonase besar juga tetap harus berpikir untuk tetap berlayar.
Seperti saat ini, Natuna telah memasuki musim utara, dimana kondisi cuaca tidak dapat diprediksi, hal ini fitambah dengan kapal tol laut yang juga tidak setiap saat dapat berlayar membawa kebutuhan masyarakat Natuna.
Dari pantauan di lapangan saat ini mulai terjadi kelangkaan bahan pokok untuk gula pasir dan terigu, yang sudah mulai langka dipasaran seputaran pulau Bunguran Besar. Kelangkaan ini tentunya berimbas pada tingginya harga jual gula pasir dan terigu dipasaran.
Untuk harga gula pasir yang semula berkisar antara Rp.13 ribu perkilogram, kini naik hingga Rp.18 ribu perkilogram.
Sedangkan untuk terigu timbang perkilogram mencapai Rp.15 ribu.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan Usaba Mikro (Disperindagkop UMi) Kabupaten Natuna, Marwan Sjahputra, saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa terkait dengan transportasi pengangkut sembako dari luar Natuna, pihaknya akan berkoordinasj dengan Dinas Peehubungan Kabupaten Natuna, yang memiliki domain masalah transportasi.
"Tentunya kita akan koordinasi dengan Dishub, karena transportasi di mereka,"jelas Marwan, Selasa (24/10/2023).
Sementara itu menjawab mengenai kenaikan harga beras saat ini, Kedisperindagkop UMi Natuna ini mengatakan, bahwa pihaknya bersama dengan Bulog Ranai telah mewacanakan untjk melakukan operasi pasar, dipasar rakyat baru.
"Insya Allah untuk beras kita akan kerjasama dengan Bulog untuk operasi pasar, bertempat di pasar baru," tambah Marwan.
Marwan menambahkan, mengenai kenaikan harga beras dipasaran sudah naik sejak dari distributor diluar Natuna, sehingga saat tiba di Natuna harga beras sudah tinggi.
" Tapi trtap kita pantau, agar ketersediaan stok tetap ada, sehingga kenaikan harga tidak melambung tinggj, " ujarnya.
Selain itu, guna menjaga ketersediaan Bahan Pokok (Bapok) dipasaran, Disperindagkop UMi Natuna juga bekerjasama dengan para pedagang , agar dapat segera menyampaikan jika terjadi kekosongan stok bahan pokok.
"Kita akan terus berkoordinasi dengan pedagang di Natuna, untuk melihat ketersediaan bahan - bahan pokok tersebut," tutup Marwan.
Bahan Kebutuhan Pokok |
Bahan Kebutuhan Pokok |
(Piston- Lipsus)
Posting Komentar