Simulasi Pengamanan KPU- |
Kegiatan Simulasi terkait pengamanan Pemilu 2024 tersebut digelar di Kantor KPU Kabupaten Mesuji, Kecamatan Tanjung Raya. Jumat(20/10/2023).
Dalam simulasi tersebut Polres Mesuji bersama pihak lainnya, terlibat dalam serangkaian pengamanan terhadap peserta kampanye. Para pendemo melakukan aksi mulai dari damai hingga anarkis.
Nampak hadir dalam acara tersebut, Kapolres Mesuji AKBP Ade Hermanto, S.H.,S.I.K., C.P.H.R., didampingi Wakapolres, Kompol Juli Subdara, Sekertaris Daerah Syamsudin, S.Sos., Ketua DPRD Mesuji, Hj. Elfianah, Danki Brimob Tulang Bawang AKP Warjo, S.H., Komandan Koramil 426-01/Simpang Pematang Mayor Inf. Sutoto., Ketua Partai., Ketua KPU Mesuji, Ali Yasir, S.T., Ketua Bawaslu, Deden Cahyono, S.Sos.I., dan unsur Forkopimda serta seluruh tamu undangan lainnya.
" Kegiatan Simulasi ini dalam rangka pengamanan pemilu 2024. Hal itu digelar bertujuan untuk memberikan gambaran bagaimana setiap permasalahan yang dimungkinkan akan muncul ataupun terjadi di lapangan, sehingga nantinya dalam tindakan kepolisian bisa melahirkan tindakan yang tepat untuk mengatasinya." Ucap Kapolres Mesuji, AKBP Ade Hermanto, S.H.,S.I.K., CPHR., didampingi Wakapolres, Kompol Juli Sundara.
Dalam peragaan simulasi pengamanan tersebut, kata Kapolres, skenario dilakukan mulai dari mengamankan tahapan kampanye hingga saat pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara(TPS).
" Terdapat warga yang protes karena tidak masuk DPT, dan diasumsikan terjadi insiden perampasan kotak suara pada saat pengiriman dari TPS ke Kecamatan, hingga Rekapitulasi perhitungan hasil suara oleh KPU, " kata Kapolres Mesuji.
Selain itu, massa yang merupakan pendukung salah satu Calon Presiden atau Calon Legislatif (Caleg) bersama tim suksesnya, juga menuntut untuk dilakukan pencoblosan ulang di TPS.
" Awalnya perwakilan dari massa tersebut diterima langsung oleh Ketua dan Komisioner KPU Mesuji terkait tuntutan yang mereka lakukan. Setelah diberikan penjelasan tentang mekanisme yang ada, Perwakilan dari Massa tidak terima dan memprovokasi massa yang ada. Massa yang sudah terprovokasi, langsung melakukan tindakan anarkis dengan melempari botol berisi air bahkan menyerang petugas pengendalian massa dari Polres Mesuji yang memang sudah disiagakan di Kantor KPU Mesuji untuk melakukan pengamanan. Kemudian, tahapan yang dilakukan oleh Polres Mesuji yang dimulai dengan mengerahkan Tim Negosiator, Dalmas Awal, Dalmas Kerangka dan Dalmas Inti, dan dilanjutkan dengan Tim Pengurai Massa (Raimas) serta Tim Tindak dari Tekab 308 Presisi Polres Mesuji. Setelah Dua Orang Provokator di Tangkap oleh Tekab 308 Presisi Polres Mesuji untuk dilakukan Pemeriksaan lebih lanjut, Massa mulai membubarkan diri." Terang Kapolres.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya penting untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme para personel Polres Mesuji dan instansi terkait dengan meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta kesiapan dalam menghadapi berbagai situasi dan Kondisi. Intinya adalah tindakan kepolisian dalam pengamanan Pemilu agar pesta demokrasi dapat berjalan dengan baik.
"Mari kita tunjukkan bahwa pelaksanaannya bisa berjalan dengan baik bahkan damai. Tentu pasti dalam proses pelaksanaan ada yang kurang memuaskan semua pihak namun Negara telah menyediakan saluran untuk menyampaikan aspirasi dengan baik dan damai. Untuk itu, mari kita manfaatkan saluran penyampaian itu, sehingga kita mampu membangun demokrasi Indonesia yakni demokrasi yang beradab,"Harap Kapolres.
Kegiatan Sispamkota, kata Kapolres, sudah didahului beberapa kegiatan sebelumnya baik koordinasi dan rapat rapat bersama pemerintah daerah dan instansi yang terkait untuk berjalannya pemilu 2024 damai.
(Mumu Mahfudin/Yusri)
Posting Komentar