Sumber photo : https://pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id |
NATUNA I KEJORANEWS.COM : Pelaksanaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Provinsi Kepri, pada tahun 2023 ini tidak diikuti oleh atlet dari Kabupaten Natuna. Hal ini dikarenakan tidak adanya dana khusus yang dianggarkan bagi kegiatan tersebut di Dinas Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Natuna.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Natuna, Indra Joni saat dihubungi melalui sambungan telepon menjelaskan, bahwa pihaknya terpaksa tidak mengirim atlet untuk O2SN karena keterbatasan anggaran, kata Indra Joni pada tahun ini tidak hanya anggaran untuk kegiatan O2SN saja yang tidak dianggarkan, namun sejumlah anggaran bidang lainnya juga terpaksa dihapuskan.
"Karena keterbatasan anggaran, kita terpaksa tahun ini tidak menganggarkan untuk O2SN, termasuk juga untuk dana Bross, karena anggaran dinas yang minim lebih diprioritaskan bagi pembayaran gaji dan tunjangan pegawai, termasuk PPPK," jelas Indra Joni, Selasa (22/8/2023).
Sementara itu pelatih olahraga karate, yang merupakan salah satu cabang olahraga beladiri yang biasanya rutin mengirimkan atlet pada ajang O2SN ,amat menyayangkan tidak ikutnya Atlet Natuna Pada ajang O2SN kali ini. Roy Sianipar pelatih karate di Ranai mengatakan, sangat menyesalkan tidak ikutnya Natuna pada Olimpiade Olah Raga Siswa Nasional tingkat Provinsi Kepri tahun 2023 ini.
Menurut Roy, O2SN sudah merupakan ajang tahunan yang biasa diikuti oleh para siswa berprestasi di bidang olahraga.
" Kita amat menyayangkan, karena Dinas Pendidikan tidak menganggarkan untuk kegiatan tersebut, sehingga anak - anak tidak bisa ikut unjuk prestasi diajang bergengsi itu," kata Roy.
Kadis Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau Andi Agung saat dikonfirmasi mengenai kegiatan O2SN mengatakan, bahwa memang pada tahun ini pihaknya tidak menganggarkan untuk O2SN, dikarenakan tidak sinkronnya informasi yang diterima dari pemerintah pusat mengenai penganggaran untuk kegiatan tersebut.
Sebagai Kepala Dinas Pendidikan, Andi Agung menegaskan pihaknya tidak ingin ambil resiko jika memaksakan tetap menganggarkan untuk Olimpiade Olahraga Siswa Nasional, Sementara instruksi dari pusat agar kegiatan itu dibebankan dalam anggaran Dinas Pendidikan Provinsi dan anggaran akan diterima setelah O2SN berjalan.
"Saya tidak mau ambil resiko, kita tidak menganggarkan, tiba - tiba kegiatan sudah berjalan baru ada edaran agar dianggarkan provinsi, jadi saya ambil keputusan bagi sekolah yang mau mengirimkan atletnya, agar dapat menggunakan biaya sendiri," jelas Andi Agung.
(Piston)
Posting Komentar