Para WNA Pemilik Kapal Yacht saat di Natuna- |
Bupati Natuna Wan Siswandi pada kesempatan tersebut menyampaikan, bahwa pariwisata merupakan salah satu dari 5 (lima) pilar pembangunan Natuna yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo.
Kemajuan sebuah pariwisata tidak lepas dari fasilitas. Di Natuna sendiri telah tersedia berbagai pendukung seperti air bersih, listrik, transportasi dan perhotelan.
Kepala Daerah Natuna ini mengakui, beberapa tahun terakhir ini pariwisata Natuna mengalami kemajuan, terutama di sektor perhotelan, akan tetapi bahwa dibalik kemajuan pariwisata, akan ada konsekuensi yang harus diterima, terutama masalah perbedaan budaya dan adat istiadat.
“Mungkin kedepan diperlukan sebuah kawasan khusus untuk para wisatawan mancanegara,” ujar Bupati Natuna.
Namun hal yang terpenting adalah menyatukan pandangan dan persepsi antara pemerintah kabupaten, provinsi maupun pusat mengenai pembangunan dibidang pariwisata.
“Semoga para turis peserta Rally Yacht yang datang ke Natuna ini merasa senang dan betah di sini,” ucap Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Natuna Hardinansyah mengatakan, rencananya sekitar 32 kapal akan bertolak dari Anambas ke Natuna.
Namun baru 7 kapal dengan 17 penumpang yang baru tiba di Pantai Teluk Selahang. Mereka merupakan turis dari berbagai negara seperti Australia, Jerman, Inggris, Philipina dan sebagainya.
Selama empat hari kedepan para turis tersebut akan mengeksplor berbagai destinasi wisata Natuna. Diharapkan mereka menjadi jembatan promosi wisata Natuna ke dunia internasional.
“Terakhir kita pada tahun 2019. Tahun lalu ada juga tapi tidak singgah di Ranai. Ada yang ke midai kemudian mereka ke Malaysia,” ujar Hardinansyah.
Hardinansyah menambahkan, selain membawa para turis ke destinasi wisata, mereka juga akan diajak jalan jalan ke tempat perbelanjaan oleh-oleh Natuna.
“Jadi tidak hanya kita yang keluar duit, tapi mereka juga menghabiskan duit di Natuna,” cetusnya.
Sedangkan Remon, Even Organizer sekaligus perwakilan dari Kementerian Pariwisata mengatakan, Sail to Natuna tahun ini merupakan yang ke enam kalinya.
“Ini adalah tahun ke 6 disini, tahun lalu kami tidak sampai ke Natuna karena ada perubahan regulasi,” ungkapnya.
Rally Yacht ini merupakan sebuah program negara yang dikoordinasikan Kemenkomanves dan teknisnya di Kementerian Pariwisata.
“Saat ini kita proses mencoba agar Indonesia menjadi destinasi. Kalau sekarang kita masih lintasan paling lama 6 bulan. Setelah dari Indonesia mereka tinggal di Malaysia 6 tahun,” tandas Remon.
(Piston)
Posting Komentar