Direktur RSUD Natuna, dr. Ari Fajarudi- |
Dengan jumlah mesin -mesin hemodialisa 6 unit, jumlah pasien tersebut dapat terjadwal dengan rutin tanpa adanya bentrok waktu antar pasien.
Direktur RSUD Natuna, dr. Ari Fajarudi, di Ranai menjelaskan bahwa untuk proses HD tersebut sejuh ini jumlah mesin Hemodialisa yang dimiliki RSUD Natuna sudah cukup untuk melayani pasien HD.
"Jumlah mesin HD kita 6 unit, pasien reguler yang cuci dsrah data terakhir 23 otang, insha Allah mencukupi, dan semua sudah terjadwal, semoga tidak ada penambahan pasien lagi," kata Dr. ARI Fajarudi, melalui sambungan telepon, Selasa (9/5/2023).
Namun sejauh ini untuk pasien yang telah rutin melaksanakan proses cuci darah, dan sudah harus memasang selang di tangannya, belum dapat dilakukan di RSUD Natuna.
Untuk ini pasien masih harus melakukannya di Rumah Sakit diluar daerah, seperti di Rumah Sakit Awal Bros batam, di karenakan tidak adanya dokter ahli untuk melakukan operasi cimino atau pemasangan Av Fistula di lengan.
"Memang kita belum mrmiliki dokter bedah kardiovaskuler itu, di Kepri ini juga hanya ada 2 , kebanyakan pasien kita melakukan operasinya di Rumah Sakit Awal Bros Batam, untuk pemasangan selang ditangan," tambah Dr. Ari.
Selain itu jumlah dokter bedah untuk cimino memang masih sangat terbatas jumlahnya di provinsi Kepulauan Riau, sehingga pasen lebih disarankan untuk melakukan bedah Cimino di luar daerah.
Saat ini kebanyakan pasien hemodialisa masih melakukannya lewat tangan, namun menurut Dokter Ari, kedepan akan diterapkan pelaksanaan cuci darah dengan melalui perut, yakni cuci darah secara mandiri. Dokter Ari Fajarudi menambahkan, di luar kendala pemasangan selang Av fistula, pihak RSUD selalu berupaya untuk menyediakan perlengkapan pasien cuci darah, seperti jarum ,selang kebutuhan lainnya agar tidak terjadi kendala dalam pelayanan pasien.
(Piston)
Posting Komentar