Kondisi jalan rusak, dampak proyek BBWS Citanduy |
Banjar | Kejoranews.com : Tak hanya permasalah bangunan yang rusak, Pekerjaan Pembanguan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Bantarheulang Paket 1 yang dilaksanakan oleh PT. BRAHMAKERTA ADIWIRA dengan nilai kontrak Rp. 47.400.000.000, - dari Satuan Kerja SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR BBWS CITANDUY tahun 2022 lalu menyisakan banyak permasalahan.
Akibat sering dilewati kendaraan proyek BBWS Citanduy, jalan yang pernah dibangun tahun 2020 oleh Pemerintah Kota Banjar dengan nama paket Pekerjaan Peningkatan Jalan Bebedahan dengan anggaran Rp. 1.388.954.739,82 tahun 2020 lalu, kini kondisinya rusak parah.
Hendra Sudrajat, waga Lingkungan siluman Baru, kelurahan Purwaharja, Kecamatan Purwaharja yang juga sebagai tokoh masyarakat sekitar mengeluhkan pasca pekerjaan selesai, jalan di lingkungannya Rusak akibat Proyek tak diperbaiki.
"Kami dan warga meminta kepada pihak BBWS Citanduy ataupun perusahaan sebagai pelaksana pekerjaan untuk memperbaiki jalan yang rusak",jelas Hendra, Minggu,17/3.
Hendra menjelaskan, pada saat sosialisasi sebelum proyek dimulai, Ia pernah mengingatkan kepada Pihak BBWS Citanduy dan Pihak Perusahaan, jika ada Dampak dari pekerjaan baik jalan ataupun fasilitas lainya yang rusak, dirinya dan masyarakat meminta untuk diperbaiki.
"Ini adalah bentuk tanggung jawab dari BBWS Citanduy maupun perusahaan untuk memperbaiki jalan dan fasilitas lainya, Dulu ada janji, karena jalan sebelumnya bagus dan jika selesai proyek, jika jalan rusak akan diperbaiki lagi, Namun sampai hari ini, tidak ada itikad dari BBWS Citanduy ataupun dari perusahaan untuk memperbaikinya",tegasnya.
Hendra menjelaskan, beberapa jalur yang rusak dampak proyek tersebut yakni, jalur perkebunan jati sampai dengan keramat rusak parah. Menurut Hendra, melihat tidak ada itikat dari BBWS Citanduy dan Perusahaan, Dirinya pernah berkoordinasi dengan pihak Dinas PU Kota Banjar untuk mempertanyakan permasalah perbaikan jalan tersebut namun belum ada jawaban.
"Kata Dinas PU, Pihaknya akan koordinasi dengan pihak BBWS, namun sampai detik ini belum ada tanggapan",ucapnya.
Sebelumnya, menanggapi perkerjaan yang baru seumur jagung namun sudah rusak, Pemerhati Kontruksi Kota Banjar, Aiman Nur 55th, mengatakan, seharusnya kerusakan itu tidak terjadi, jika dikerjakan sesuai dengan metode pekerjaan. Menurut Aiman, dari kerusakan yang terjadi jika dilihat dari ketebalan juga tipis dan dimungkinkan pondasinya ambles.
Aiman mengatakan, kerusakan yang terjadi tergolong parah, bahkan menurutnya, pihak konsultan pengawas sudah memberikan tanda untuk segera memperbaiki, tapi perusahaan mengabaikan.
"Ini adalah dampak dari itu, kerusakan yang terjadi akibat PT. Brahmakerta Adiwira mengabaikan perintah dari konsultan pengawas, dan kerusakan ini sangat fatal, karena dampak dari kerusakan mengakibatkan penyempitan saluran dan hampir menutupi setengah aliran air, kalau seperti ini dibiarkan, mungkin air bisa meluap atau bisa jadi merobohkan bangunan lainya",ungkapnya. (AO).
Posting Komentar