Photo Ilustrasi Stop kekerasan/ Foto : baranewsaceh.co- |
Kepada sejumlah awak media, DD yang merupakan korban menceritakan bahwa penganiayaan yang dilakukan oleh kepala sekolahnya tersebut, berawal pada Kamis tanggal 23 Februari saat apel pagi.
" Saat itu hujan, saya selaku Guru Wali Kelas III B mendapat jatah Piket, hari itu saya mengatur siswa-siswi untuk berbaris di lorong sekolah agar jangan kehujanan. Tiba-tiba Kepsek datang langsung teriak dan berkata, atur sambrono saja. Terus saya jawab, lalu mau atur bagaimana lagi,” Ujar Dida.
Kepsek lanjut DD, dengan nada keras berkata! loh, kepala sekolah omong kau jawab. Karena mendengar keributan tersebut, temannya DD, yang juga seorang guru ( pria) berinisial LD datang dan berkata ke Kepsek untuk tidak marah-marah.
“Jangan pake marah-marah, memang kau itu gila hormat betul. Ini sebenarnya guru piket punya tugas toooo. Kau bentuk guru piket, terus kenapa kau mau ambil alih. Namanya guru piket tentu dia atur dulu tooo,” ujar LD kepada Kepsek yang disampaikan oleh korban DD.
Usai keributan itu, pada Rabu 1 Maret 2023 sesudah apel pagi, keributan kembali berlanjut ujar DD.
" Kemarin kita apel pagi. Jadi saya donk masuk kelas 3B, terus saya atur anak-anak untuk berdoa, karena setiap kali mau mulai pelajaran harus berdoa dulu. Saat doa itu, tiba-tiba Kepsek masuk. Dia datang langsung panas dengan wajah yang seram dan bertanya dengan nada teriakan yang tinggi, mana RPP Mana Silapus? bertanya kepada saya. Saya jawab, Ibu kepala kami masih mau berdoa, Kepsek langsung dengan sigap memiting kepala saya dan berkata saya tumbuk kau, saya tumbuk kau, sambil menyeret saya dari ruangan kelas III B sampai ke ruangan guru. Kelakuan yang tak terpuji itu dilakukan di depan siswa/siswi. Sesampainya di ruangan guru, Kepsek ambil jaket hujan dan tas saya lalu melemparnya keluar dari ruangan guru."Kesal DD.
“ Sudah buang barang-barang saya, Kepsek masih terus marah dan duduk di kursi. Tangannya masih terus memiting kepala saya sambil berkata dengan nada yang tinggi, ini kepala sekolah donk,,,! ini kepala sekolah donk,,,! ini sudah dilantik oleh Bupati,” Ucap Dd menirukan kembali kata Kepseknya.
Lebih lanjut, kata DD, Kepsekpun mengancam dirinya.
" Dia berkata pada saya, kau mau terima sertifikasi tidak. Dan ia Kepsek juga berkata bahwa ia akan melapor ke kepala dinas. Lalu saya menjawab, saya tidak terima sertifikat juga tidak apa-apa,” ungkap Dd.
Terkait masalah itu, Di hari yang sama, Kepala sekolah SDI Betun Kota, Yustina Bete yang dikonfirmasi sejumlah media, membenarkan bahwa kejadian itu benar terjadi di sekolah, namun untuk sementara Kepsek belum bisa beri tanggapan, karena ia harus izin ke kepala dinas sebagai pimpinan.
(Jolly/Guntur)
Posting Komentar