Kepala BMKG Prof. Ir. Dwikorita Karnawati , M.Sc., Ph.D kepada wartawan di Serasan mengatakan, rekayasa cuaca akan dilakukan jika potensi hujan lebat sudah berkurang.
"Agar tidak menghambat mencari korban, insha Allah rencananya baru mulai besok Selasa, karena potensi hujan lebat masih akan terjadi kurang lebih sampai hari Senin dan Selasa, " ujar Kepala BMKG. Jumat lalu (11/3/2023).
Menurutnya dari hasil penelitian pihaknya, ada beberapa titik lokasi di pulau Serasan yang berpotensi longsor, dan perlu diwaspadai. Meski belum diketahui nama wilayah yang berpotensi itu, namun tambah Rita, dua diantaranya merupakan wilayah yang berpenduduk.
"Itu baru berpotensi ya belum longsor, kita harus waspada. Itu sedang kami petakan ini baru diselesaikan, nanti kalau sudah fix kami sampaikan nama daerahnya," jelas Rita.
Jelasnya, longsor yang terjadi di Pulau Serasan merupakan dampak dari badai Borneo Fortex, yaitu situasi seperti badai tropis di wilayah Kalimantan Utara Barat, yang menyebabkan angin kencang, hujan lebat, dan gelombang tinggi.
" Itu berpengaruh dan kami sudah mendeteksi sebelum 28 Februari lalu, dan kita keluarkan peringatan dini setiap hari karena itu pengaruhnya lama dan sekarang masih ada ini masih berlangsung tapi sudah mulai melemah, " tutup Rita.(Piston)
Posting Komentar