Atraksi Barongsai- |
Keberadaan ratusan warga itu, adalah ingin menyaksikan atraksi Barongsai yang digelar pada malam Cap Go Meh tersebut.
Salah seorang warga non Konghucu yang datang ke Penagi untuk menonton Barongsai adalah Maya Martina warga Kelurahan Bandarsyah, Maya Martina yang datang bersama keluarganya mengaku senang menyaksikan atraksi Barongsai yang termasuk baru si Natuna. Selain menjadi hiburan, menyaksikan Barongsai menurut Martina kehadirannya sebagai bentuk toleransi antar umat beragama.
" Untuk hiburan saja, karena kan jarang - jarang bisa nonton Barongsai, dengan menonton Barongsai kita jadi tau keanekaragaman kesenian, tradisional, dan juga sebagai tanda kita menghormati umat Konghucu," ujar Martina.
Sementara itu, Liem Liem warga Penagi penganut Konghucu mengaku senang dengan adanya penampilan kesenian Barongsai pada malam Cap Go Meh. Karena kesenian yang merupakan budaya dari negeri tirai bambu ini telah menjadi tradisi dari umat Konghucu dalam setiap perayaan tahun baru Imlek.
Sementara itu melihat antusiasme warga non Konghucu menyaksikan Barongsai,menurut Liem Liem hal itu sebagai bentuk bahwa kesenian Barongsai tidak hanya milik warga keturunan Tionghoa yang nota bene mayoritas penganut Konghucu.
" Sangat senang dan bangga karena Barongsai kini bisa ditampilkan di Natuna, dan melihat antusias warga non Konghucu dalam menyaksikan Barongsai, cukup luar biasa," kata Liem Liem.
Kesenian Barongsai yang ada di Kabupaten Natuna merupakan bantuan dari pemerintah daerah. Keberadaan kesenian yang hanya digelar setahun sekali ini selalu dinantikan oleh masyarakat baik penganut Konghucu maupun masyarakat Natuna lainnya.
(Piston)
Posting Komentar