Atraksi Barongsai- |
Ketua panitia, Dediyanto mengatakan penampilan atraksi barongsai tidak hanya untuk umat Konghucu yang merayakan Imlek, namun juga bagi masyarakat Natuna, khususnya di kota Ranai.
" Penampilan atraksi barongsai yang digelar setahun sekali ini memang selalu ditunggu oleh masyarakat, dan kami menyajikan ini juga sebagai hiburan bagi masyarakat di kota Ranai," ujar Dediyanto.
Dediyanto mengaku cukup terkesan dengan antusiasme masyarakat yang datang menonton penampilan atraksi barongsai yang dimulai sejak pukul 19.30 WIB tersebut.
" Lebih banyak warga non Tionghoa yang datang. Sepertinya barongsai bukan hanya milik kami (warga keturunan) , tapi milik masyarakat Ranai," imbuh Dedi.
Untuk tampil pada perayaan malam tahun baru Imlek, para pemain barongsai telah menyiapkan diri sejak 2 Minggu sebelumnya. Dengan berlatih dan menyiapkan fisik agar tetap prima saat tampil.
Ada 8 orang pemain barongsai yang tampil secara bergiliran. Para pemain merupakan anak muda berusia antara 18 hingga 20 tahun, dan yang lebih luar biasa lagi, mereka semua merupakan pemuda non konghucu atau warga Muslim yang memang bertempat tinggal di Penagi.
" Senang dapat menghibur masyarakat tidak hanya warga keturunan, tapi warga kita yang lainnya," ujar Andrean seorang pemain barongsai.
Para pemain Barongsai memang tidak mendapatkan honor dari penampilan mereka, tapi mereka menerima angpao dari warga yang merayakan Imlek.
Usai penampilan, barongsai disimpan di dalam klenteng Po Tek Chi.
Selain pada malam tahun baru Imlek, penampilan Barongsai rencananya juga akan dilaksanakan pada malam CAP GO MEH. di mana Umat Konghucu akan mengadakan Imlek bersama.
Barongsai Po Tek Chi meskipun milik warga Tionghoa, namun sudah pernah tampil mewakili Natuna pada Pekan olahraga Provinsi Kepri tahun 2022 di Tanjung Pinang. Pada kesempatan itu tim Barongsai Natuna berhasil meraih medali perak.
(Piston)
Posting Komentar