Kantor BPJS Kesehatan Batam, Batam Centre, Batam - Kepri |
BATAM I KEJORANEWS.COM: Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan menjamin hampir seluruh penyakit, mudah melakukan pendaftaran, tanpa biaya dalam menjalani proses penyembuhan, dan tidak ada perbedaan dalam mendapat pelayanan kesehatan, yang mana merupakan bentuk nyata hadirnya negara, dan pemerintahan daerah untuk kepentingan masyarakat.
Berikut, kesan dan pesan peserta JKN Batam, dalam menjalani manfaat Program JKN BPJS Kesehatan di Kota Batam - Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Pengobatan Tumor Payudara di Tanggung BPJS Kesehatan.
Peserta JKN Batam, Rukiah mengatakan bahwa dari kejadian yang dialaminya, ia menyadari pentingnya program JKN untuk diikuti oleh seluruh masyarakat. Sebab dengan program ini, masyarakat bisa mengakses layanan kesehatan dengan iuran yang terjangkau setiap bulannya bahkan gratis karena ditanggung oleh pemerintah.
"Bayangkan saja kejadian seperti yang saya alami ini. Tiba-tiba saya harus berobat ke rumah sakit untuk menjalani tindakan operasi. Semua pasti tahu, biayanya tidak murah. Pertama yang dipikirkan tentu masalah biayanya. Bersyukur saya sudah jadi peserta JKN," katanya.
"Alhamdulillah, sebab yang semua saya dapatkan itu gratis, oleh karena itu saya menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya yang belum terdaftar, untuk segera mendaftarkan diri. Program ini memang nyata bermanfaat sekali,” tutupnya.
Operasi Batu Empedu Ditanggung BPJS Kesehatan.
Peserta JKN Batam, Nurdin Haya (68 tahun) salah satu peserta program JKN dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang kesehariannya tidak memiliki pekerjaan. Saat ditemui di RS Awal Bros Batam pada Rabu (19/10/22) lalu, ia bersama anaknya menceritakan pengalaman dalam menggunakan Program JKN.
"Saya menderita penyakit batu empedu, gejala awalnya adalah merasakan nyeri di area perut. Setelah 3 bulan dilakukan rawat jalan pada FKTP yaitu di Puskesmas Sekupang, batu empedu saya tidak juga hilang dan akhirnya saya dirujuk ke RS Awal Bros untuk segera dilakukan operasi," terangnya. Dan menghimbau agar masyarakat sadar akan pentingnya jaminan kesehatan dan rutin membayar iuran, sebab iuran tersebut banyak membantu masyarakat yang membutuhkan.
Kartu KIS/JKN dan KTP |
Program JKN Tanggung Cuci Darah di Tanggung BPJS Kesehatan.
Peserta JKN Batam, Tri Murni (53) adalah seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) yang memiliki pengalaman berharga sebagai Peserta Program JKN. Pengobatan gagal ginjal yang dideritanya membuatnya harus melakukan cuci darah rutin dengan menggunakan manfaat Program JKN.
IRT yang terdaftar sebagai peserta dari segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) sejak tahun 2014, jaminan terhadap penyakit yang dideritanya merupakan bentuk nyata negara hadir membantu rakyatnya dalam hal penjaminan kesehatan.
"Awalnya saya sering merasakan sakit kepala, jantung berdebar dan sering gelisah sehingga akhirnya saya periksakan ke Klinik Casa Medika Utama Batam, FKTP tempat saya terdaftar. Akhirnya diketahui saya hipertensi dan diberikan obat untuk meringankan gejalanya,” ungkap Tri saat ditemui di Klinik Utama Husada Citra Medika Batam, (21/10/22).
"Saya sangat mendukung hadirnya program ini, saya tidak dapat membayangkan betapa besar biaya yang akan saya keluarkan untuk cuci darah secara rutin sampai saat ini. Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada BPJS Kesehatan," tutupnya.
Pengobatan Hemodialisis (HD Terapi Cuci Darah di Luar Tubuh, dengan Program JKN.
Terapi ini umumnya dilakukan pasien dengan kondisi ginjal sudah tidak dapat berfungsi dengan optimal. Dengan melakukan cuci darah, peran ginjal yang sudah tidak mampu bekerja secara efektif dapat tergantikan.
Peserta JKN Batam, Novida Adarapta (29) adalah salah satu peserta yang memanfaatkan program JKN untuk layanan HD yang ia jalani 14 bulan ini. Dengan biaya 1,5 juta rupiah per sekali perawatan sebanyak dua kali dalam seminggu, ia merasa sangat terbantu.
"Sebagai peserta JKN, saya sangat merasa terbantu sekali karena dapat membantu meringankan beban dalam proses penyembuhan yang saya jalani," katanya.
Peserta JKN, yang tinggal di kawasan Valley Park, Batam Centre. Sebelumnya, menjalani proses HD sebanyak tiga kali dalam seminggu. Oleh karena kondisi yang kian membaik, proses HD yang ia jalani sekarang tidak sesering dulu.
"Saya bersyukur pelayanan HD ini ditanggung oleh program JKN, saya yakin banyak sekali masyarakat yang membutuhkan. Apalagi sekarang sudah menggunakan finger print, sehingga proses pendaftarannya jadi lebih mudah. Untuk jadwal HD sendiri, biasanya 2-3 kali seminggu tergantung kondisi pasien. Setiap pelayanan durasinya 4 jam," pungkasnya.
Terkait, Baca Juga:
Pasang Alat Pacu Jantung dengan Program JKN.
Peserta JKN Batam, drs. Idham menceritakan pengalamanya menjadi peserta JKN beberapa tahun yang lalu.
"Saya paham sekali bahwa menjadi peserta JKN itu sangat penting sebab beberapa tahun lalu saya melakukan operasi tanpa mengeluarkan iur biaya sama sekali,” kata yang menjabat Kasi Kesra Kecamatan Nongsa.
Lanjutnya, menjelaskan bahwa kondisinya pada saat itu diminta untuk memasang alat pacu jantung. Saat itu harganya Rp 75 Juta per 1 kabel, dan diminta untuk memasang 2 kabel dengan total kurang lebih Rp 150 Juta. Semua itu ia dapatkan tanpa membayar sepeserpun karena ditanggung oleh program JKN.
Alat pacu jantung mendeteksi adanya perubahan pada irama detak jantung, misalnya jantung berdetak terlalu lambat, alat ini akan akan mengirimkan sinyal dan membantu jantung kembali berdetak normal.Untuk memastikan alat pacu jantung berfungsi dengan baik, ia rutin melakukan kontrol setiap bulan. Serta melakukan kunjungan ke rumah sakit khusus jantung di Jakarta setiap enam bulan sekali untuk melakukan charge dan kontrol.
"Sampai sekarang saya masih rutin kontrol dan tiap enam bulan saya ke Jakarta untuk memastikan alat pacu ini masih berfungsi baik," katanya dan menghimbau kepada seluruh masyarakat Nongsa untuk dapat mencari informasi terkait hak dan kewajiban, serta prosedur pelayanan kesehatan program JKN agar dapat memanfaatkan program JKN dengan sebaik mungkin.
Pengobatan Diabetes Melitus (DM) dan Mag Akut, Ditanggung BPJS Kesehatan.
Peserta JKN Batam, Raja Kamariah (71 tahun), adalah salah seorang peserta dari segmen PBI yang telah merasakan manfaat Program JKN. peserta yang telah terdaftar sejak 8 tahun lalu ini sedang menerima perawatan dikarenakan penyakit Diabetes Melitus (DM) dan mag akut yang dideritanya. Dan mengkonsumsi obat sampai akhirnya harus dilakukan suntik insulin.
"Sakit yang saya derita ini kurang lebih sudah 10 tahun. Awalnya hanya minum obat sampai akhirnya mau tidak mau harus dilakukan suntik insulin karena gula darah saya sempat mencapai 420,” katanya ditemui di RS Santa Elisabeth Batam, (19/10/22).
Lanjutnya, dengan melaksanakan kewajiban sebagai peserta program JKN dengan membayar iuran tepat waktu, sehingga semua biaya pelayanan dan obat yang diterima tidak dikenakan biaya sedikitpun. Dan juga merasa beruntung karena sudah terdaftar sebagai peserta Program JKN mengingat tingginya biaya pelayanan saat ini.
"Alhamdulillah Program JKN sangat membantu saya yang sehari-harinya hanya sebagai IRT. Saya sudah daftar dari awal program ini yaitu sekitar tahun 2014 lalu. Awalnya sebagai peserta PBPU yang membayar iuran sendiri sampai akhirnya saya beralih menjadi peserta PBI," terangnya.
Terkait pelayanan selama di Rumah Sakit (RS), ia mengaku puas, sangat mudah dan cepat jika mengikuti prosedur dan melengkapi seluruh persyaratan. "Disini saya dilayani dengan baik, perawatnya ramah, dokternya ramah, rumah sakitnya bersih sekali dan tidak ada perbedaan pelayanan untuk pasien umum ataupun dari pasien BPJS Kesehatan," tutupnya.
Editor:
Andi Pratama
Posting Komentar