Dinas PPPA Gelar Seminar Perempuan Terlindungi, Perempuan Berdaya


Dinas PPPA Gelar Seminar Perempuan Terlindungi, Perempuan Berdaya

Poto diambil ketika acara

MESUJI I KEJORANEWS.COM: Pada hari Selasa 20 Desember 2022, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak(PPPA) Mesuji menggelar kegiatan seminar di Aula Pemerintahan Kabupaten(Pemkab) Mesuji Lampung.


Seminar itu merupakan rangkaian kegiatan peringatan hari Ibu ke-94. Adapun puncak peringatan hari Ibu lingkup Pemkab Mesuji rencananya akan dilaksanakan pada hari Selasa tangal 27 Desember 2022 di Aula Taman Kehati, Kecamatan Tanjung Raya.


Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan mewakili Penjabat(Pj) Bupati Mesuji.


Peserta seminar tersebut dihadiri oleh unsur Perangkat Daerah, TP PKK, Kecamatan dan Desa, DWP, PUSPA, Puspaga, Ormas, Forum Anak dan Kemenag Kabupaten Mesuji.


Narasumber pada seminar itu adalah ibu Dr. Ari Dharmastuti, berprofesi sebagai Dosen Unila yang juga penasehat Forum Puspa Propinsi Lampung. Materi yang disampaikan meliputi peraturan peraturan terkait gender dan perlindungan perempuan dari berbagai jenis kekerasan, baik kekerasan fisik, kekerasan psikhis, kekerasan verbal ataupun bulliying.  


Kecenderungan bahwa kasus kekerasan terhadap perempuan dari tahun ke tahun terus meningkat. Berdasarkan hasil penelitian bhw 40 % perempuan pernah mengalami kekerasan dalam hidupnya, setidaknya kekerasan verbal berupa ucapan ucapan yang sifatnya merendahkan harga diri perempuan, ucap ibu Ari.


Kekerasan verbal yang terus menerus akan mengakibatkan perempuan kehilangan percaya diri, introvert dan tidak dapat mengembangkan potensi diri.


Banyak perempuan korban kekerasan yang enggan melapor kepada Polisi, dengan berbagai alasan. Hal ini menyebabkan pelaku kekerasan tidak diproses hukum bahkan diduga tidak di proses laporan tersebut.


Lebih lanjut ibu Ari menjelaskan bahwa perlindungan terhadapa perempuan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen  masyarakat, ujarnya.


Dalam UU No 12 tahun 2022 tentang tindak pidana kekerasan seksual dinyakan bahwa keterangan saksi korban, ditambah satu alat bukti lainnya sudah cukup untuk menangkap pelaku.


Kepala Dinas PPPA Sripuji H.S.Sos, M.Si., mengajak semua pihak untuk bersinergi dengan pemerintah dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan.


Lanjutnya, perempuan harus mampu melindungi diri dari berbagai kekerasan, baik di dalam rumah maupun di luar rumah. Hal itu menjadi penting bahwa perempuan harus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar menjadi perempuan berdaya, ucapnya.


Pada kesempatan itu, Sakroni, S.Sos.,MIP., sebagai staf ahli bidang ekonomi, keuangan dan pembangunan menyampaikan pesan Pj Bupati Mesuji Drs. Sulpakar, bahkwa peringatan hari ibu merupakan bentuk penghargaan dan apresiasi terhadap perjuangan perempuan Indonesia dari masa kemasa. Sejak kongres perempuan, pertama di tahun 1928, yang menjadi tonggak perjuangan perempuan Indonesia sehingga sampai saat ini dirasakan perannya dalam pembangunan di Indonesia, terangnya.


Sebagai rangkaian peringatan hari ibu ke 94, pada hari ini kita seminar yang di inisasi oleh dinas PPPA dengan mengusung tema "Perempuan Terlindungi, Perempuan Berdaya" yang merupakan sub tema ke 4 dari tema utama peringatan hari ibu ke 94, yakni Perempuan Berdaya, Indonesia Maju.


Pasti akan ada banyak hal yang dibedah pada siminar kali ini, seperti faktor faktor yang melantarbelakangi tindak kekerasan terhadap perempuan, baik fisik, emosional ataupun psikologis. Karena kebanyakan perempuan acap kali malu dan takut atas kekerasan yang dialami, bahkan tidak tau harus melapor kemana terhadap kekerasan yang dialami apalagi adanya revolusi industri 4,0 era digital.


Oleh sebab itu, perlindungan yang menyeluruh dan sistematis bagi perempuan perlu diwujudkan, karena perempuan berdaya dan terlindungi merupakan modal Bangsa untuk menjadi Negara maju. Komdisi kekerasan terhadap perempuan Indonesia memerlukan penanganan, untuk itu diperlukan sinergi dan kerjasama dari berbagai pihak, terutama perempuan sendiri harus berani bersuara untuk mencegah kekerasan yang terjadi, begitulah pesan Pj Bupati Sulpakar.


Oleh sebab itu, pada siminar ini akan mendorong kesadaran perempuan untuk tidak serta merta menerima segala bentuk kekerasan yang dialaminya. Mendorong korban kekerasan untuk berani melapor dan menelopori berbagai upaya untuk mencegah terjadinya kekerasan serta mendorong peningkatan dan wawasan terhadap tidak kekerasan yang ada pada setiap tingkat baik komunitas daerah ataupun nasional, harap Pj Sulpakar yang disampaikan Sakroni pada acara tersebut.





(Yusri)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama