Danpushiidrosal Laksamana Madya TNI Nurhidayat bersama Bupati dan Pejabat Lainnya- |
FGD ini digelar dengan tujuan untuk memberikan informasi dan memperoleh masukan dari institusi terkait dan para pakar sebagai bahan dalam merumuskan kebijakan dalam penetapan batas maritime nasional. Hadir perwakilan dari Kementerian/Lembaga terkait, seperti Kemekomarves, Kemenlu, Badan Informasi Geospasial (BIG), Kemhan, TNI serta TNI AL.
Dalam FGD tersebut topik yang dibahas tentang keterkaitan data hidro-oseanografi dengan penetapan batas maritime, yang diantaranya data hidro-oseanografi untuk mendukung delimitasi batas maritime dan pemenuhan informasi peta militer aspek laut di wilayah perbatasan. Pada FGD tersebut juga dipaparkan hasil survei hidro-oseanografi KRI Spica-934 yang saat ini sedang melaksanakan survei di perairan Natuna.
Komandan Pushidrosal (Danpushiidrosal) Laksamana Madya TNI Nurhidayat memaparkan tentang Pemanfaatan data hasil survei hidro-oseanografi untuk penetapan batas maritim negara, sedangkan Dirjen HPI Kemlu L. Amrih Jinangkung memaparkan tentang perkembangan perundingan batas maritim RI-Vietnam dan RI-Malaysia.
Kepada wartawan usai FGD, Danpushidrosal menyampaikan bahwa FGD dilaksanakan dalam kaitannya dengan perundingan batas wilayah laut antara Vietnam dan Indonesia mengenai batas wilayah.
"Indonesia menggunakan dasar UN - close, dan Vietnam menggunakan dasar ingin bersama - sama dengam line yang sama dengan landas kontinent. Jadi single line.Hal ini sangat bertentangan dengan UN close, sehingga pihak Indonesia bersikeras untuk tetap menggunakan daerah klaim sebagai daerah yang sesuai dengan undang - undang, atau hukum internasional," jelas Danpushidrosal, Laksdya TNI., Nurhidayat.
Dalam hal inilah kata Danpushidrosal peran dari hidrografi, untuk menyampaikan kepada pemerintah Indonesia potensi alam yang terkandung di dalam laut Natuna yang berbatasan dengan Vietnam.
"Jadi intinya dari FGD tadi adalah pembahasan yang telah kita survei salama 60 hari," tambah Danpushidrosal.
Survei diperairai Natuna, guna melihat potensi laut Natuna telah dua kali dilakukan oleh KRI Spica - 934, yang pertama dilakukan di tahun 2021,dibagian perairan sebelah timur.
Usai FGD, dilaksanakan pembagian 50 paket Sembako kepada masyarakat nelayan di Dermaga Faslabuh Selat Lampa, Natuna.
Bupati Wan Siswandi dan Danpushiidrosal Laksamana Madya TNI, Nurhidayat |
(Piston)
Posting Komentar