PM India dan Presiden RI |
NASIONAL I KEJORANEWS.COM : Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo secara resmi menutup Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Tahun 2022 yang digelar pada 15-16 November 2022, di Hotel Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Provinsi Bali - Indonesia.
"Merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia untuk memimpin G20 selama satu tahun terakhir ini. Presidensi kami dimulai dengan harapan untuk menyatukan niat bersama dalam mewujudkan pemulihan dunia yang inklusif dari pandemi," terang Presiden RI mengawali sambutannya, (16/11).
Lanjutnya, sebagai presidensi G20, Indonesia telah mengupayakan berbagai solusi terbaik selama satu tahun kepemimpinan di tengah berbagai tantangan baru yang muncul. Presiden bersyukur bahwa G20 Indonesia telah menghasilkan sebuah dokumen berupa Deklarasi Para Pemimpin G20 Bali.
"Alhamdulillah hari ini kita dapat mengadopsi dan mengesahkan G20 Bali Leaders Declaration. Ini adalah deklarasi pertama yang dapat diwujudkan sejak Februari 2022. Saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua yang hadir yang telah memberikan fleksibilitasnya sehingga deklarasi dapat disepakati dan disahkan," katanya.
"Saya juga ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh working groups dan engagement groups atas dedikasi, sumbangan pemikiran, dan kontribusinya bagi presidensi G20 Indonesia," katanya lagi.
Sebelumnya, Baca Juga:
Deklarasi tersebut terdiri dari 52 paragraf. Dari sejumlah paragraf tersebut, terdapat satu paragraf yang sangat diperdebatkan, yaitu terkait pernyataan sikap terhadap Perang di Ukraina. Namun, melalui diskusi yang cukup lama, para pemimpin G20 sepakat mengecam perang tersebut karena dianggap telah melanggar batas dan integritas wilayah.
"Perang ini telah mengakibatkan penderitaan masyarakat dan memperberat ekonomi global yang masih rapuh akibat pandemi yang menimbulkan risiko terhadap krisis pangan, krisis energi, dan potensi krisis finansial," ungkapnya.
Selain deklarasi bersama, KTT G20 juga menghasilkan sejumlah capaian konkret. Capaian tersebut, antara lain, terbentuknya pandemic fund yang sampai hari ini mencapai 1,5 Miliar Dolar Amerika Serikat (AS). Capaian lainnya adalah pembentukan dan operasionalisasi resilience and sustainability trust (RST) di bawah Dana Moneter Internasional (IMF) sejumlah 81,6 Miliar Dolar AS untuk membantu negara-negara yang menghadapi krisis.
Capaian lain terkait energy transition mechanism di mana Indonesia memperoleh komitmen dari just energy transition partnership (JETP) sebesar 20 Miliar Dolar AS.
Komitmen bersama setidaknya 30 persen dari daratan dunia dan 30 persen lautan dunia dilindungi di tahun 2030. Ini sangat bagus. Dan melanjutkan komitmen mengurangi degradasi tanah sampai 50 persen tahun 2040 secara sukarela,” terangnya.
Selain deklarasi, presidensi Indonesia juga menghasilkan concrete deliverables yang berisi daftar proyek kerja sama negara anggota G20 dan undangan. Menurut Presiden, proyek kerja sama inilah yang akan membantu membumikan kerja G20 lebih dekat dengan rakyat.
Berikutnya, Presiden Joko Widodo menyerahkan tampuk presidensi G20 kepada India yang akan memegang presidensi G20 pada tahun 2023.
Dengan penyerahan presidensi tersebut, Presiden mengatakan bahwa amanah untuk menjaga dan mewujudkan pemulihan global serta pertumbuhan yang kuat dan inklusif selanjutnya berada di tangan Perdana Menteri (PM), Narendra Modi.
Presiden RI
Editor:
Andi Pratama
Posting Komentar