Kepala Bulog Ranai, Sri Wahyuni - |
Kepala Bulog Ranai, Sri Wahyuni di Ranai mengatakan, keterlambatan bongkar muatan kapal dikarenakan kondisi cuaca yang beberapa hari belakangan ini kurang bersahabat, serta posisi sandar kapal yang berada dibelakang kapal lainnya, sehingga pihak pelabuhan harus mendahulukan bongkar muatan kapal yang bersandar dibibir dermaga.
"Beras Bulog itu masuk sudah di hari Sabtu (pekan lalu) cuma kita baru bisa bongkar karena pertama faktor cuaca, kedua sandaran kapal yang beras Bulog itu berada dibelakang, jadi kita harus menunggu selesainya bongkar muat kapal yang sandar dipinggir dermaga dulu, setelah itu baru bisa bongkar muatan Beras Bulog," jelas Sri Wahyuni, Sabtu (22/10/2022).
Selain jumlah beras yang telah masuk tersebut, tambah Sri Wahyuni, dalam waktu dekat juga akan masuk beras khusus untuk gudang Bulog Ranai, sebanyak 265 ton. Kuota tersebut memang diprioritaskan untuk disimpan digudang Bulog Ranai, guna memenuhi kebutuhan stok beras masyarakat di pulau Bunguran Besar, hingga akhir tahun 2022.
" Namun demikian dari 185 itu bakal masuk lagi 265 ton beras Bulog. Khusus untuk gudang di Ranai. Karena bertahap, akhir tahun ini kita rencana mau mengumpulkan, untuk mengantisipasi kekosongan beras, agar tidak seperti kemarin, kita sudah ajukan penambahan 500 ton juga untuk awal tahun 2023, diharapkan datang pada akhir tahun 2022 ini, guna mengantisipasi cuaca buruk, dimana kapal tidak dapat berlayar,' tambah wanita yang akrab dipanggil Ayu ini.
Jadi total beras yang akan masuk lagi di gudang Bulog Ranai sebesar 765 ton. Meskipun belum dipastikan kedatangan beras Bulog tersebut, namun dipastikan akan dapat menjawab kekhawatiran masyarakat akan kehabisan stok beras Bulog. Beras bulog yang ada saat ini merupakan beras medium kualitas Vietnam. Hingga saat ini beras bulog masih menjadi makanan pokok sebagian masyarakat Natuna yang menyukai nasi jenis pera atau tidak pulen.
(Piston)
Posting Komentar