Henri, Ketua ANNA- |
" Tidak pernah disosialisasikan kepada nelayan Natuna, jujur kami masih bingung, seperti kebijakan penangkapan terukur itu seperti apa, alat tangkapnya seperti apa, kapal yang digunakan seperti apa, kami tidak tau dan tidak paham," ubgkap Hendri di Ranai, Minggu (23/10/2022).
Dikhawatirkan kebijakan ini hanya akan berpihak kepada nelayan yang memiliki modal besar, dan mengabaikan nelayan tradisonal / yang selama ini menangkap ikan dengan alat tanggap seadanya.
" Jangan - jangan nanti kapal yang menangkap ikan adalah kapal - kapal besar, dengan alat tangkap canggih, nah kalau ini terjadi maka nelayan Natuna akan semakin sengsara, swlama ini dengan adanya nelayan yang menggunakan cantrang dan juga nelayan asing saja,kami nelayan Natuna sudah merasa sengsara, apa mau ditambah lagi kesengsaraan kami?" Kata Hendri.
Dengan kebijakan penangkapan terukur dan penggunaan jaring tarik berkantong, juga dikhawatirkan akan merusak ekosistem laut, terutama terumbu karang sebagai tempat tumbuh kembang ikan, yang tentu saja akan berimbas pada hasil tangkapan nelayan lokal tradisional yang akan semakin berkurang.
"Seharusnya Mentri Kelautan Perikanan juga memikirkan nasib kami nelayan kecil ini, bukan berorentasi terhadap PNBP saja," tandas Henri.
(Piston)
Posting Komentar