Korban Fransiskus Amo (Kaos biru)- |
Kepala Kesyahbandaran Ranai, Liber Ferry Hutahayan saat dihubungi melalui sambungan telepon menjelaskan, korban bernama Fransiskus Amo (29) merupakan warga Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat, setelah dievakuasi, saat diperiksa oleh pihak Kapal dan Syahbandar mengaku, mengalami masalah keluarga dengan istri, sehingga mencoba untuk bunuh diri dengan melompat dari atas kapal.
" Awalnya dia mengaku terpeleset, tapi kita tidak percaya, lalu kita periksa dan kita desak, baru dia mengaku kalau sedang mengalami masalah dalam keluarga, saat ini masih terus kita periksa," jelas Liber.
Korban diketahui berangkat dari Kalimantan Barat bersama rombongan berjumlah 10 orang dengan tujuan hendak bekerja di Kijang, Tanjung Pinang. Pihak kapal menurut Liber, menolak untuk korban melanjutkan pelayaran dengan kapal yang sama. Namun dikarenakan untuk ditinggal di Natuna juga tidak mungkin karena yang bersangkutan bukan warga Natuna, hingga berita ini diturunkan masih dicarikan solusi antara pihak Syahbandar, Kapten Kapal dan Kepala rombongan korban.
" Kami masih cari solusinya, jika saja kepala rombongan atau pemborongnya ini mau bertanggung jawab, kita akan minta agar Kapten kapal mau membawa korban sampai pelabuhan kijang. Karena ditinggal di Natuna juga tidak mungkin, karena tidak ada keluarga disini (Natuna)," tambah Liber.
Sementara Kapal Motor Sabuk Nusantara 80 dijadwalkan akan bertolak dari prlabuhan Selat Lampa pada Rabu malam, pukul 22.00 WIB.
" Semoga ada solusinya," tutup Liber.
(Piston)
Posting Komentar