Sri Wahyuni, Kepala Bulog Natuna- |
Langkah itu diambil kepala Bulog Natuna yang baru menjabat satu bulan setengah itu, agar roda perekonomian di Natuna tetap berjalan. Jadi hanya pedagang atau distributor yang mampu membeli 5 ton ke atas saja yang dapat membeli beras di gudang Bulog, sementara untuk pedagang kecil atau pengecer dapat membeli beras bulog kepada distributor atau agen mitra Bulog.
"Kepada para distributor beras Bulog, siapa saja yang mampu membeli beras minimal 5 ton akan kami layani. Karena Kalau kami hanya melayani yang kecil - kecil saja, tidak akan selesai, sementara kita butuh ruang untuk beras yang akan datang lagi," ujar Sri Wahyuni, Sabtu (22/10/2022).
Sri Wahyuni menambahkan bahwa kebijakan itu diambil pihaknya mengingat kondisi gudang Bulog yang sudah cukup tua, sehingga dikhawatirkan tidak akan mampu menampung dan menyimpan beras lebih lama. Selain itu kedepan Bulog juga membutuhkan ruang untuk menyimpan minyak goreng yang akan datang sebanyak satu kontainer. Minyak goreng ini juga akan dijual kepada masyarakat.
Meskipun pedagang kecil tidak dapat lagi membeli beras langsung ke Bulog, namun harga jual beras bulog di pasaran tetap sesuai harga yang ditetapkan pemerintah yakni maksimal Rp.10 ribu perkilogram.
"Sementara kapasitas gudang saat ini karena sudah tua juga tidak bisa muat banyak, apalagi kita akan kedatangan minyak goreng, nanti juga akan kita tempatkan digudang Bulog, makanya kepada para distributor atau agen besardi Ranai kita berikan pembelian beras minimal 5 ton ," tambah Sri Wahyuni.
Bulog Natuna saat ini selain menyediakan beras Bulog jenis Medium, juga menyediakan beras bermerek jenis Premium dengan kemasan 25 kilogram. Beras jenis premium dengan merk dagang Padang indah ini dilepas kepasaran dengan harga Rp.12 ribu per kilogram. Saat ini stok untuk beras jenis premium ini belum banyak disediakan oleh Bulog Natuna, karena masih dalam tahap penjajakan pasar. Adapun jenis berasnya adalah beras IR 52 atau nasinya pera.
(Piston)
Posting Komentar