Usulan tersebut dilakukan melalui proses rapat pertemuan dan lobby yang dilakukan oleh Bupati dan wakil Bupati Kepulauan Anambas ke Kementrian Kominfo RI, sehingga akhirnya upaya tersebut diakomodir oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementrian Kominfo RI.
Dari segala upaya yang telah dilakukan Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Anambas sampailah pada saat ini telah masuk dalam proses pengirimanan perangkat dan material.
Terkait hal itu, Abdul Haris, SH, Bupati Kepulauan Anambas mengatakan bahwa permintaan kebutuhan itu tidak lain untuk memenuhi kebutuhan layanan dan perluasan jangkauan akses telekomunikasi di wilayah perbatasan negara. Menurutnya, sebagai daerah Kawasan Strategis Perbatasan Negara, yang terpencil dan terluar, Anambas harus dijaga dan butuh perhatian lebih dari pemerintah pusat diberbagai sektor, salah satunya kebutuhan akses telekomunikasi.
Kepala Dinas Kominfotik, Jeprizal, S.Kom, MA. menambahkan, bahwa 12 tower BTS USO Daerah Perbatasan yang diusulkan sudah masuk dalam proses pengiriman perangkat dan material dan bahkan terdapat 2 (dua) lokasi/desa, yaitu di desa liuk kecamatan Siantan Tengah dan desa Mengkait kecamatan Siantan Selatan yang sudah masuk dalam tahap penggalian pondasi.
" 12 tower nanti langsung dibangun oleh Kementrian Kominfo, di mana pelaksanaannya dilalukan oleh Konsorsium Fibehime Telkominfra MTD selaku penyedia Infrastruktur Base Tranciever Station ( BTS) paket Sumatera," jelas Japrizal. Selasa (20/9/2022).
Lanjut, Japrizal dalam program tersebut pemerintah daerah menyediakan ketersediaan lahan sedangkan pembangunan fisik seluruhnya di kerjakan oleh mitra pelaksana, yang mana operator yang melanyani nantinya akan hadir sinyal operator XL axiata.
" Pembangunan layanan sinyal XL axiata ini nantinya hanya melayani area lokasi desa di sekitarnya karna ketinggian tower BTS USO dalam program ini hanya berkisaran di bawah 32 meter dengan konstruksi sfesifikasi : Tower SST 3L 32 Height Light, Tower Tubelar Triangle Guyed Mast 32 Height dan Tower Guyed Mast 18 Height dan Teknologinya transmisinya masih menggunakan Vsat karena kondisi wilayah yang berjauhan sehingga belum memungkinkan menggunakankan teristerial baik secara transmisi radio maupun fiber optik," ungkap Japrizal.
Japrizal berharap, keberadaan lokasi desa yang sebelumnya blank spot ,dengan adanya tower BTS tersebut, sinyal telekomunikasi di lokasi bisa dapatkan.
"Mudah - mudahan dengan adanya bantuan ini dapat menjawab kebutuhan sinyal di lokasi desa tersebut yang sebelumnya blank spot. Dengan dibangunnya tower tersebut setidaknya bisa mengatasi kesenjangan digital di daerah perbatasan," jelas Japrizal lagi.
Terkait perkembangan pemerataan akses telekomunikasi, Japrizal menyampaikan bahwa dari tahun ke tahunnya secara bertahap sudah terlihat perkembangannya.
"Tahun 2017 wilayah anambas hanya tersedia lebih kurang 12 (dua belas) tower BTS dan sekarang total Tower BTS Operator lebih kurang 50 tower BTS dengan berbagai layanan yang ada di wilayah Anambas baik sinyal Telkomsel, XL Axiata, Smarfren, Indosat," kata Japrizal.
"Alhamdulillah operator Telkomsel yang paling banyak layanannya dan membangun jaringan sinyal 4G di Anambas. Tahun 2022 ini sampai hari ini ada 2 (dua) BTS telkomsel yang sudah on air di Kecamatan Jemaja dan Jemaja Timur, 1 tower BTS telkomsel di desa ladan, 1 tower Smarfren di desa ladan, 1 tower BTS di desa teluk sunting, 1 tower BTS telkomsel di desa tarempa barat, 1 tower telkomsel di kecamatan kute siantan dan 1 lagi yang on proggress di desa piabung kecamatan palmatak, " tambahnya.
" Semoga penambahan pembangunan BTS Tower Operator dan 12 (dua belas) BTS tower Kementrian ini dapat menjawab percepatan visi misi pemerintah daerah yaitu misi ke 4 melanjutkan pembangun Konektivitas (transfortasi dan Telekomunikasi) wilayah dan sistem logistik daerah yang handal dalam upaya mewujudkan pemerataan akses Telekomunikasi di Kabupaten Kepulauan Anambas," harap Japrizal.
( Yuni S)
Posting Komentar