Amsakar bersama Para Guru SMKN 3- |
Hal ini ia sampaikan saat pembukaan acara launching Bedah Buku 'Petuah Bertabur di Bandar Madani' di SMKN 3 Batam, Sabtu (20/8/ 2022) pagi. Kegiatan tersebut juga diisi dengan pelatihan menulis opini dan artikel.
"Negeri ini juga bergantung pada budaya literasi. Ide dituangkan dalam buku (ditulis) akan abadi dan dikenang sepanjang masa," kata dia.
Tentu saja, dirinya menyambut baik buku antologi pantun yang ditulis oleh 27 guru. Yang lebih membuat Amsakar bangga, setidaknya ada 16 buku yang ditulis guru-guru sekolah tersebut.
"Saya ingin katakan, jangan berhenti berkarya. Sekecil apapun karya, itu merupakan penanda zaman," imbuhnya.
Bahkan, Amsakar mendorong kedepan, setiap guru dapat menulis satu buku dengan tema yang beragam. Tidak lagi hanya buku yang berisi tulisan kolektif.
"Saya ucapkan selamat atas hadirnya karya bapak ibu ini (Buku Petuah Bertabur di Bandar Madani)," ucapnya.
Selain itu, Amsakar juga menyemangati para pelajar. Ia menyebutkan, hendaknya spirit belajar dan semangat berkompetisi (berlomba) dalam hal yang positif tetap ditingkatkan.
"Kalau ini tumbuh, secara otomatis kompetensinya (kemampuan) juga naik. Semangat terus meningkatkan kapasitas diri, jangan berhenti," ujarnya.
Amsakar juga berharap, pelajar SMK Negeri 3 Batam khususnya dan Batam secara umum menjadi generasi unggul yang tak mudah 'patah arang', apapun keadaan atau tantangan yang dihadapi.
Remaja atau anak muda sekarang, menurut Amsakar, hadir dengan kekhasannya. Milenial maupun generasi Z merupakan anak muda kreatif. Maka dari itu ia berharap tenaga pendidik juga tak kalah kreatif dalam mengajar dan mendidik muridnya.
'Kalau hanya pakai cara konvensional tak masuk, kita harus lebih kreatif," pungkasnya.
Kominfo Batam
Posting Komentar