Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda- |
Ia mengatakan bahwa keberadaan bazar pangan murah menjadi salah satu sarana bagi pemerintah untuk menjembatani disparitas harga.
Melihat kondisi tersebut, kata Rodhial, menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah, untuk mencari solusi agar disparitas harga antara pangan di Natuna dengan di daerah lain tidak berbeda jauh.
"Jadi bagaimana kita mencari metode agar harga Sembako dan pangan lainnya antara di Natuna dengan di daerah lainnya tidak jauh berbeda, sehingga terjadi keadilan ekonomi. Karena hari ini orang dikotakan paling gampang cari duit, paling murah beli barang. Sementara kita di pulau, paling sulit cari duit dan paling mahal beli barang,"ujar Wabup Natuna, Rodial,
Wabup Natuna itu menerangkan, bahwa sejauh ini tingginya harga jual Sembako dan pangan di Natuna dikarenakan adanya disparitas harga akibat mahalnya biaya angkut dari luar ke Natuna. Sedangkan daya beli masyarakat rendah.
"Kalau mau cerita keadilan, kita harus tau bagaimana disparitas harga ini diminimalisir, kalau perlu tidak ada disparitas, sehingga harga barang di kota dan di daerah bisa sama," tambah Rodial.
Untuk dapat menyamakan disparitas harga, maka masyarakat membutuhkan transportasi yang lancar untuk pengangkutan sembako ke Natuna. Selain itu yang harus diupayakan adalah pangan lokal dapat memenuhi kebutuhan lokal agar tidak perlu mendatangkan dari luar, jika ini dapat terealisasi, sangat dimungkinkan terjadi kesamaan harga jual pangan diluar dan di Natuna.
(Piston)
Posting Komentar