Jalan Lingkar Setengar Menuju Selat Lampa Rusak, Masyarakat Diharap Hati-hati


Jalan Lingkar Setengar Menuju Selat Lampa Rusak, Masyarakat Diharap Hati-hati

Jalan Terlihat Rusak-
NATUNA | KEJORANEWS.COM : Guna mempermudah akses masyarakat Natuna menuju pelabuhan Sentra kelautan Perikanan Terpadu dan pelabuhan Kapal Pelni di Selat Lampa, pemerintah   membangun jalan lingkar, dari Setengar Kecamatan Bunguran Selatan menuju Selat Lampa Kecamatan Pulau Tiga. Jalan lingkar itu dibangun dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).


Akses jalan baru yang mulai dibuka pada bulan April 2022 lalu itu, merupakan realisasi program kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (Kemen PUPR RI) di Natuna. Pembangunan jalan tersebut mulai dilaksanakan pada tahun 2020 lalu, dan selesai pada awal tahun 2022 ini.


Jalan yang dibangun dengan menghancurkan bukit dan berada dipinggir tebing yang langsung menjorok kelaut itu, memang memiliki pemandangan yang cukup indah. Dan kerap dijadikan tempat berfoto bagi masyarakat yang lewat. Saat ini jalan sepanjang lebih kurang 8 kilometer dan berada 100 meter diatas  permukaan laut itu, sebenarnya masih dalam tahap pemeliharaan, namun  pengerjaannya telah selesai dan dapat dilalui oleh masyarakat. 


Sayangnya dalam masa pemeliharaan ini, jalan tersebut mengalami kerusakan akibat cuaca buruk yang terjadi pada hari Jum'at pekan lalu. Besi pembatas jalan yang terpasang dipinggir jalan, bahkan lepas, tebing yang terbuat dari tanah dan batu tebing tergerus oleh gelombang laut yang naik saat air laut pasang.


Kondisi ini sangat memprihatinkan, dan juga mengkhawatirkan. Sementara itu Koordinator lapangan (Korlap) pengawas pengerjaan jalan Teluk Depeh- Lampa , Jonson Sipayung saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon mengatakan pembangunan jalan tersebut tidak termasuk dengan pembangunan pemecah atau penahan ombak, dan pihaknya selaku penanggung jawab dilapangan akan segera memperbaiki kondisi jalan.


"Itu jalan masih dalam masa pemeliharaan, jadi kerusakan yang terjadi akan segera kita perbaiki. Memang tidak ada pembangunan penahan ombak, karena jalan itukan tingginya 100 meter dari permukaan laut," jelas Jonson Sipayung, Senin (4/7/2022).


Kondisi jalan tembus Teluk Depeh Lampa ini sangat beresiko untuk dilalui, karena longsor ini dapat terjadi sewaktu - waktu. Alfian warga Natuna yang kerap melalui jalan tersebut merasa prihatin dengan kondisi longsong yang terjadi. Karena dapat saja semakin parah jika terkena getaran saat jalan itu dilalui oleh kendaraan beroda 4 atau lebih.


"Takut kerusakan jalan makin melebar, sampai aspal bisa retak. Para pengguna jalan terutama pengendara mobil harus lebih berhati  hati. Kalau bisa sementara jangan lewat situ  lah," ujar Alfian.


Diharapkan masyarakat yang lewat dijalan itu dapat berhati - hati. Dan Pemerintah Daerah melalui Dinas Perhubungan dapat memasang rambu jalan agar pengguna jalan lebih berhati - hati. 


(Piston)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama