Utusan Sarumaha (Tengah, Barisan Pertama) |
BATAM I KEJORANEWS.COM: Kembali terulang kejadian membahayakan nyawa manusia, tenggelamnya kapal yang membawa Pekerja Migran Indonesia (PMI), rute Indonesia - Malaysia, di perairan Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Menyikapi hal itu, Komisi I DPRD Batam, Utusan Sarumaha menyampaikan sangat prihatin dan menyayangkan kejadian kembali berulang, dimana masyarakat/PMI ke luar negeri mencari nafkah masuk dengan cara ilegal hingga tertimpa musibah.
"Kita minta instansi terkait dapat mengusut tuntas, terutama pihak kepolisian, untuk mengungkap jaringan dan menangkap para pelaku, dan proses dengan hukum yang berlaku," tegas anggota komisi yang membidangi hukum dan pemerintahan.
Lanjutnya, berharap di setiap pelabuhan tikus/rakyat dijaga petugas terkait, karena PMI ini tidak hanya menjadi korban tapi juga dapat kehilangan nyawa.
"Kedepan instansi terkait, kerja samanya lebih di tingkatkan lagi, dalam mencegah serta menanggulangi kejadian serupa tidak terjadi. karena kalau kota Batam hanya dijadikan jalur ilegal ke luar negeri. Citra, reputasi kota Batam bisa buruk/tidak bagus dipandang negara luar dan para investor terutama," tegasnya lagi.
Sebelumnya Baca Juga:
Lanjutnya lagi. Selain itu, dalam mencegah peran serta bersama masyarakat juga harus terlibat, apabila terdapat kegiatan pemberangkatan maupun kepulangan PMI Ilegal. Karena ini bisa dikatakan kejadian luar biasa, hingga memakan korban/kehilangan nyawa.
"Bagi masyarakat yang ingin berangkat baik itu warga lokal maupun luar kota/provinsi, untuk dapat mengikuti peraturan, regulasi yang berlaku bekerja di luar negeri. Jangan mau diimingi dengan gaji yang besar, dan membuat paspor pelancong/wisatawan dipakai untuk bekerja," pungkas Anggota DPRD Batam.
Editor:
Andi Pratama
Posting Komentar