Wagub Kepri, Marlin Agustina di Sekolah Bodhi Dharma- |
"Perlu kolaborasi bersama untuk menurunkan angka stunting ini. Peran para ibu dan kaum perempuan samgat besar, baik dalam mengedukasi maupun terus mensosialisasikannya," kata Wagub Marlin di Sekolah Bodhi Dharma, Komplek Limindo Trade Centre Batam Centre, Kota Batam, Minggu (19/6).
Ketua TP PKK Kota Batam ini membuka langsung Sosialisasi dan Edukasi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan, Tentang Penanganan dan Percepatan Penurunan Stunting. Tampak hadir pada pembukaan itu Ketua Dharma Wanita Kota Batam Haryanti Jefriden, Camat Batam Kota Novi H, Lurah Taman Baloi Auliansyah.
Menurut Wagub Marlin, pemerintah, sangat serius dalam menurunkan angka prevalensi stunting. Karena stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
Saat ini, kata Ketua PIKORI BP Batam itu, Kepri masih terbaik keempat berdasarkan Hasil Riset Status Gizi Balita Indonesia (SSGI) Tahun 2021 se-Indonesia untuk temuan kasus balita dengan status pendek (stunting). Setelah Bali, DKI dan Yogyakarta. Kemudian berdasarkan hasil analisis persentase pendek (stunting) pada anak balita Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2021 dengan target sebesar 20% dapat tercapai sebesar 17,6% sehingga capaian kinerja sebesar 113,6% atau dalam kategori sangat baik.
"Capaian tersebut harus terus kita tingkatkan dengan melakukan berbagai upaya penanggulangan stunting salah satunya melalui sosialisasi dan edukasi yang kita laksanakan pada hari ini," kata Wagub Marlin.
Menurut Marlin, sosialisasi dan edukasi ini sangat penting. Karena menjadi bagian dari tujuan Pembangunan Manusia yang Unggul dan Berkarakter dinilai dari IPM, yang mana pada tahun 2021 IPM Kepulauan Riau mengalami peningkatan yaitu dari 75,59 pada tahun 2020, menjadi 75,79 pada tahun 2021.
Diskominfo Batam
Posting Komentar