Syarat Mudik Lebaran, Gerai Vaksinasi Massal Terus Diminati Masyarakat Batam

Suasana Kegiatan

BATAM I KEJORANEWS.cOM : Vaksinasi Covid-19 terus digelar pemerintah di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Selasa, (12/04/2022)

Pada pelaksanaan vaksinasi di Wilayah Kepri, Binda Kepri berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Batam membuka gerai vaksinasi massal di Mall Botania, Grand Mall, Lapangan Futsal SP Plaza, Bandara Hang Nadim dan Gedung Makmoom Tanjung Riau.

Pelaksanaan vaksinasi tersebut terbuka bagi masyarakat yang belum mendapat vaksin, baik dosis 1, dosis 2 maupun dosis 3 atau booster.

Kabinda Kepri, Brigjen Pol. R.C. Gumay mengatakan mayoritas masyarakat yang mengikuti vaksinasi adalah yang belum mendapat vaksin booster.

"Jelang mudik Idul Fitri tahun ini, pelaksanaan vaksinasi banyak diikuti oleh masyarakat yang belum mendapat vaksin booster,” katanya.

Video Kegiatan:

Lanjutnya, kondisi tersebut wajar terjadi karena capaian vaksinasi dosis 1 dan dosis 2 di Kepri sudah tinggi sehingga masyarakat saat ini banyak yang mencari vaksin booster sebagai syarat untuk melakukan perjalanan mudik dengan mudah pada Idul Fitri 2022.

Sesuai data dari Dinas Kesehatan Kepri, vaksinasi booster di Provinsi Kepri hingga 11 April 2022 telah mencapai 34,23 persen atau 470.086 orang dari total sasaran 1.373.372 orang masyarakat Kepri.

"Dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Kepri, capaian vaksinasi booster di Batam adalah yang tertinggi, yakni mencapai 41,65 persen atau 328.813 orang per 11 April 2022," tutup Kabinda Kepri.

Salah satu peserta vaksinasi booster di Mall Botania, Rendy Muhenda mengapresiasi kemudahan pelayanan yang diberikan pemerintah sehingga masyarakat dengan mudah mendapat vaksin Covid-19 jelang mudik Idul Fitri.

"Terima kasih kepada Bapak Presiden dan Bapak Kepala BIN yang terus mendukung pelaksanaan vaksinasi sehingga saya bisa mendapat vaksin booster dengan mudah meskipun sedang bulan Ramadhan, dengan vaksinasi ini semoga saya menjadi lebih sehat dan Covid-19 bisa segera menghilang dari Indonesia," pungkasnya.

Editor:

Andi Pratama