ANAMBAS I
KEJORANEWS.COM : Nelayan Kabupaten
Kepulauan Anambas ( KKA) mengaku resah dengan adanya kapal-kapal cantrang yang
beroperasi di laut KKA. Menurut nelayan local KKA keberadaan kapal-kapal
cantrang penangkap ikan tersebut dapat menyapu habis ikan-ikan di laut KKA.Kapal Cantrang saat lakukan Aktifitas-
“ Kami nelayan Anambas
sangat terganggu dengan aktifitas kapal- kapal cantrang yang berukuran sangat
besar sekitar 30 Gros Ton itu, apalagi mereka menggunakan alat tangkap canggih
seperti cantrang atau jaring tarik berkantong, sementara kami nelayan di sini masih
menggunakan alat tangkap tradisional pancing ulur serta dengan ukuran kapal
kecil kayu 3-5 gros ton (GT), “ ucap Perman salah seorang Nelayan dari Dusun Sedak Desa, Tarempa Timur kepada media
ini. Jumat(11/03/2022).
Lanjut Perman,
kapal-kapal cantrang dengan ukuran besar tersebut ada sekitar 40 unit saat
beroperasi di laut Anambas sekitar lokasi platform Hang Tuah tempat pengeboran
minyak lepas pantai.
“ Apa bila di malam
hari beraktivitas cahaya lampu dari puluhan kapal bikin laut kelihatan terang
sekali, Kita bahkan tidak bisa tidur khawatir takut pompong kayu kita ditabrak
mereka. Dengan adanya mereka kami semakin sulit untuk mendapatkan ikan, kerap
hanya menjadi penonton saat potensi kelautan diambil nelayan dari luar daerah.
Kami nangkap ikan pakai tali, mereka pakai jarring cantrang, disapu habis semua
ikannya, mau makan apa kami jadinya. “ kesalnya.
Perman berharap pemerintah daerah, pemerintah provinsi, dan
pemerintah pusat untuk mencabut kebijakan aturan yang dibuat Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP),
penangkapan ikan berbasis kuota, karena dengan kebijakan tersebut akan
menciptakan kemiskinan nelayan di Anambas.
“ Kebijakan itu
membuat hasil tangkapan kami jauh berkurang . Hal ini bisa menimbulkan konflik
antar nelayan lokal dan nelayan dari luar daerah. Untuk itu kami nelayan
berharap agar pemerintah dapat membuat kebijakan baru yang bisa membuat kami
nelayan lokal dapat hidup sejahtera, “ Tutupnya.
( YUNI S)
Posting Komentar