Logo 5 Tahun SMSI- |
Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Cabang yang merupakan
gabungan Perusahaan media siber yang ada di Kepri sangat mendukung program ini
cepat terlaksana. Alasannya, SMSI sebagai organisasi media memiliki
tanggngjawab yang kuat untuk mengawal program pemerintah yang pro kepada
kemajuan daerah.
“Para pengusaha yang terhimpun di PHRI serta Usaha Kecil
Menangah (UKM) sudah sangat terpuruk dengan pandemi Covid-19. Semua lapisan
sangat merasakan dampaknya. Ini saatnya pariwisata bangkit. Apalagi ini sudah
menjadi program pemerintah daerah dan sangat didukung oleh pemrintah pusat,”
kata Zakmi Ketua SMSI Kepri, Rabu (2/2/2022).
Menurut Zakmi, jika Menperkeraf Sandiaga Uno, menyatakan
bahwa akan segera melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan travel Bubble ini,
maka SMSI Cabang Kepri mendesak agar aturan teknisnya disosialisasikan dengan
cepat agar tujuan baik pelaksanaan Travel Bubble bisa terwujud. Dan aturan itu
bisa menjamin tidak terjadi penyebaran Covid-19 bagi masyarakat Kepri.
''Kita menunggu bagaimana aturan teknis yang diberikan, agar
bisa disebarluaskan kepada masyarakat Kepri. SMSI sangat mendukung upaya baik
untuk kemajuan pariwisata Kepri dan kesehatan bahkan keselamatan semua,'' ujar
Zakmi.
Dijelaskan Zakmi, kemungkinan untuk hal baik dan terburuk
bisa terjadi jika kita lengah. “Kami selaku pelaku usaha juga mengharapkan
pelaksanaan Travel Bubble ini juga berdampak positif bagi masyakarakat Kepri,”
tambahnya.
Disisi lain, berdasarkan fakta memang sejak Covid-19 dan
pemberlakuan Lock Down di Singapura, berdampak signifikan pada masyarakat kepri
terutama Batam, Bintan dan Tanjungpinang. Divisi bidang ekonomi SMSI Kepri
Zekma Albert, menjelaskan, konsep travel bubble tidaklah rumit. Kebijakan ini
membuat masyarakat dari kedua negara mampu melakukan perjalan dari dan ke
negara yang bersangkutan.
“Sekali lagi, apa yang dilakukan pemerintah menimbulkan
pemikiran akan manakah yang lebih utama antara menjaga keselamatan dan
kesehatan atau kondisi ekonomi. Travel
bubble diharapkan mampu menjadi solusi untuk memenuhi tujuan pengembangan
ekonomi bagi sektor pariwisata maupun berbagai sektor bisnis lainnya di
Indonesia. Pulihnya pariwisata tidak menyegarkan dirinya sendiri, tetapi juga
berbagai industri hiburan, kuliner, bahkan UMKM di sekitar tempat pariwisata,”
kata Zekma Alber.
Kata Zekma, dengan perolehan PDB Singapura di tahun 2018
mencapai USD 364,139 miliar dan Indonesia USD 1,04 triliun, memperlihatkan
betapa kuatnya perekonomian kedua negara. “Nilai perdagangan kedua negara
mencapai USD 34.354,5 juta, saat ini kita kehilangan 40 persen,''ujar Zekma
lagi.
Kata Zekma, Covid-19 di Indonesia tak tahu kapan akan
berakhir meskipemerintah sudah berupaya untuk membentengi warga negara
Indonesia. Namun, Sambungnya, kita kita akan kuat bertahan dalam waktu yang
lama jika sektor ekonomi terus terganggung. “Solusinya wujudkan dan sukseskan
program pariwisata melalui travel bubble. Jika tidak ada aksi dari semua pihak
maka seluruh sector usaha di Kepri akan semakin memburuk,'' ujarnya lagi.
Untuk pelaksanaannya travel bubble, sambung Zekma, aturan
teknisnya meski dijawab dengan dengan sempurna dan dilaksanakan dengan baik oleh para Wisman
serta dipatuhi oleh pelaku usaha yang berada di lingkungan wisata.
''Apa saja itu, mungkin kita bisa mulai dari pelabuhan
sebagai pintu masuk dengan cara deteksi dini yang ketat. Selain itu memastikan
petugas yang selalu bekerja sesuai ketentuan dan semua elemen di sector
pariwisata mesti benar-benar menerapkan Protap dan melakukan screening ketat,'
tambahnya lagi.
Di sisi lain, Kepri juga masih lemah untuk perlindungan bagi
pelaku UMKM mulai dari pedagang kuliner, pasar UMKM, pelayan, hingga guide
tourism dan kita juga banyak pasangan (para istri) dari WNA Singapura yang
berdiam di Kepri.
''Kami dukung pemerintah, untuk buka travel bubble. Kita
memang mesti miliki pemahaman bersama, karena konsekuensi dari hal ini ada
positif dan negatifnya. Libatkan masyarakat terutama media agar kami bisa
menjelaskan aturan ini dengan baik, bahkan memberikan masukan pada pemerintah
daerah untuk teknis pelaksanaan Travel Bubble,' tutupnya.
SMSI Kepri
Posting Komentar