BATAM I KEJORANEWS.COM : Warga
Kelurahan Mangsang boleh berbangga. Diperkirakan dalam waktu tidak lama lagi,
Mangsang Creative Centre ( MCC ) akan segera diresmikan.Masyarakat KSM Mangsang Sehati-
Gedung MCC adalah hasil dari program
KOTAKU ( Kota Tanpa Kumuh ) Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR dengan
pelaksana Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Mangsang Sehati pimpinan Edi
Purwanto.
Kelurahan Mangsang sendiri, terutama
di wilayah RW 21 dan Mangsang Kebun saat ini sudah terkenal sebagai pintu masuk
dan lokasi objek wisata alam yang mengandung unsur multi dimensi. Baik dari
sisi wisata olahraga seperti sepeda dan hiking, maupun wisata religius yang di
dukung dengan adanya Mushola Bambu dan makam wali di daerah ini.
Terdapat juga berbagai aktifitas
budaya seperti gamelan. Berbagai jenis ekonomi seperti tempat pembakaran Bata,
pabrik tahu dan berbagai jenis makanan serta aktifitas perkebunan mewarnai
demografi Mangsang.
Suparno, salah seorang tokoh
masyarakat Kecamatan Sei Beduk yang berdomisi di Kelurahan Mangsang berharap ke
depannya, MCC akan menjadi salah satu pusat transit pariwisata di wilayah
Kelurahan Mangsang.
“ Kita berharap nantinya MCC akan
menjadi pusat transit. Para wisatawan baik lokal dan mancanegara yang ingin
informasi tentang wisata di Kelurahan Mangsang bisa mendapatkannya di MCC.
Untuk itu, kita akan segera membentuk KPU ( Kelompok Pelaksana Usaha ) di bawah
BKM Kelurahan Mangsang untuk menerima tongkat estafet saat serah terima
bangunan MCC dilakukan nanti.” tutur Suparno.
Terkait dengan proyek pendirian
bangunan MCC sendiri, Edi Purwanto selaku Ketua pelaksana kegiatan dari KSM.
Mangsang Sehati mengatakan bahwa saat ini proyek sudah rampung. “ Akhir
Desember 2021 proyek ini sudah selesai kita kerjakan. Menjelang serah terima,
ada beberapa ceklist yang sifatnya lebih kepada penyempurnaan. Contoh, cat
kurang tebal, kita tebalkan. Dinding ada retak rambut, kita benahi. Pipa air
ada yang bocor, kita perbaiki. Dan perlu saya tekankan, untuk bangunannya
sendiri, sudah sesuai dengan gambar.” Tegas Edy.
Melanjutkan keterangannya, Edi menjelaskan bahwa pengerjaan proyek MCC sudah
sesuai dengan arahan dari Presiden RI Joko Widodo pada rapat kabinet Februari
2020.
“ Arahan dari bapak Presiden sudah
jelas, bahwa setiap proyek di Kementrian PU itu harus padat karya. Dalam
pembangunan MCC kita melibatkan warga Kelurahan Mangsang. Proses sosialisasi
juga kita lakukan pada Oktober 2021 di lingkungan RW 21 tempat MCC berdomisili
dengan melibatkan seluruh warga. Dihadiri oleh Lurah Mangsang Bapak Heryawan
dan juga Ketua BKM Bapak Mispon. Gambar proyek beserta rincian anggaran juga
kita tempelkan di Basecamp Kerja agar bisa dilihat oleh seluruh warga yang mau
melihat. Jadi jelas, proyek MCC tidak hanya padat karya tetapi juga sangat
transparan dan bisa dipertanggungjawab kan!” Ujar Edi dengan semangat.
Elmi Ong, tokoh wanita yang termasuk
sebagai tim penggagas pariwisata kreatif dan edukatif di Kecamatan Sei Beduk
dengan bendera PT. Matahati Inti Teknologi nya juga turut bersemangat. Wanita
cerdas ini mengatakan bahwa kehadiran Mancece, demikian Elmi menyebut MCC, tentunya akan menjadi tonggak bagi
pengembangan wisata dan ekonomi berbasis masyarakat di Kelurahan Mangsang.
“ Berbagai Aktifitas di Kelurahan
Mangsang sudah sangat mendukung untuk pengembangan pariwisata. Saya pikir, ini
mungkin bentuk nyata dari apa yang kawan – kawan di Green City Mangsang coba
lakukan. Mengembangkan wisata berwawasan
lingkungan dengan pendekatan ekonomi kemasyarakatan. Saya akan maksimalkan
dukungan saya terhadap Mancece dalam skala yang bisa saya lakukan. Tentunya, ke depan peranan para tokoh
masyarakat, warga, stakeholder sangat dibutuhkan untuk bisa merumuskan dan
merealisasikan gaung Mancece di Kelurahan Mangsang pada tahap awal. Jika ini
berhasil, bukan tidak mungkin gema MCC akan terdengar nyaring di tingkat
nasional ataupun Internasional.” demikian Elmi menyampaikan dukungannya.
Lahan lokasi berdirinya MCC dulunya
adalah lahan tidur yang dihibahkan oleh Pengembang PT. Jeni Prima Putra kepada
Kelurahan Mangsang untuk kebutuhan Fasum dan Fasos. Saat “tidur”, lahan
tersebut cenderung dijadikan tempat buangan sampah bagi sebagian warga. Saat
ini, dengan berdirinya MCC diikuti dengan pembangunan 8 unit rumah elite oleh
PT. Jeni Prima yang berada tepat bersebelahan dengan MCC.
Meskipun belum diresmikan, antusiasme
masyarakat Kelurahan Mangsang terhadap bangunan MCC bisa dibilang luar biasa.
Ini terlihat dari hampir setiap hari, ada saja warga yang mampir ke gedung MCC. tersebut. Di waktu tertentu, sebagian warga
terlihat melakukan aktifitas olahraga di seputaran lokasi MCC.
Hampir seluruh warga dari RT 05
Perumahan Puri Agung IV Tahap II, yang berada dalam satu kawasan dengan MCC
berharap agar bangunan tersebut segera diresmikan.
Jajang, salah satu warga baru RT 05
bahkan menyatakan siap membawa club sepedanya untuk meramaikan MCC nantinya.
Tidak hanya Jajang, Maulana Arif yang
juga warga RT 05 sekaligus ketua Komunitas Green City Mangsang berharap agar
Mancece bisa segera di operasikan.
“ Manfaatnya jelas bagi kami warga di
sini adalah satu kebanggaan bisa ada bangunan yang mampu menampung ide – ide
kami. Kami berharap, dengan lokasi yang asri maka keberadaan Mancece selain
bisa menjadi transit pariwisata dan workshop UKM, bisa juga menjadi simpul
gerakan untuk Green Movement dan pengembangan tehnologi bio dinamik sebagaimana
yang kami canangkan di Green City Mangsang. “ tutur Maulana Arif penuh senyum.
Tak bisa dipungkiri, Efek dari
Pembangunan MCC seolah membangkitkan geliat ekonomi Kelurahan Mangsang. Ke
depannya, telah direncanakan pembangunan jalan ROW 30. Menyusul rencana
pembangunan setelahnya adalah Kantor pemekaran Kelurahan Mangsang dan Puskesmas.
Dan ini terjadi akibat kerja dari KSM. Mangsang Sehati, yang berhasil menyulap
lahan “tidur” menjadi kawasan elite.
Masyarakat Mangsang Suparno ( Tokoh Masyarakat), Arifin ( Awak Media) dan Elmi Ong ( Penggagas Pariwisata Kreatif)
( Arifin )
Posting Komentar