Ibu Risa penderita penyakit Tulang Rahang Keropos. |
Pasalnya, saat ini warganya belum kunjung sembuh dan masih sangat membutuhkan biaya untuk pengobatannya. "Saya berharap kepada pemerintah, Masayarakat lainya serta para donatur ataupun hamba allah agar bisa membantu kesembuhan salah satu warga yang lagi menderita dan pada saat ini sangat membutuhkan uluran tangan pada saat.
Salah satu warga yang menderita tersebut bernama Ibu Risa(38)Tahun, kalau setiap malam susah tidur hingga merintih kesakitan. ketika dipertanyakan mengenai makan, ia menjelaskan, kalau makan ya melalui selang itupun kalau mau makan dan mungkin hanya minum susu yang terbatas mang, kata Kades, Jumat(21/1/2022).
Sedangkan menurut Suami dari Ibu Risa menjelaskan, "istri saya udah tiga kali di bawa kerumah sakit, awalnya sakit bagian rahang bengkak, ketika di periksa ke bidan Desa, penyakit nya gangguan dari tulang rahang," jelasnya.
Kemudian bidan Desa langsung tanggapi secara serius, langsung di berikan rujukan kepuskesmas Margo jadi. Ternyata benar apa yang di kata kan ibu bidan bahwa istri saya mengalami tulang rahangnya keropos, langsung diberi Rujukan ke Rumah sakit Ragab Begawe, Rumah sakit terbesar di kabupaten Mesuji yang terletak di Desa Berabasan.
Pihak Rumah Sakit Berabasan langsung merujuk, ke Rumah sakit yang ada di Kota Bandar Lampung yaitu RSUD Abdul Muluk. Sampai di sana, dua kali berangkat langsung operasi ganti tulung rahang, kemaren pergi lagi untuk periksa dan akan periksa kembali pada tanggal 28 Januari 2022 itupun harus datang, terangnya.
"Nah kemaren belum tepat jadwalnya, istri saya kesakitan, sehingga saya bawa kepuskes Margo Jadi untuk pemeriksaan dan kebetulan selang pembuangnya lepas," ucapnya.
Namun setelah kesana, pihak Dokter Margo jadi tidak siap untuk memasangnya, sebab tidak ada surat perintah dan di anjurkan untuk berangkat Rumah Sakit untuk memasangnya.
Kini sang suami dari ibu Risa kebingungan biaya untuk pengobatan atau kesembuhan istrinya. Sedangkan untuk berangkat kemaren beberapa kali ke Abdul Muluk itu, pak Kades kita yang membiayainya dan itupun sudah dua kali dibantu Kades. Ketika dipertanyakan terkait pekerjaa, ia menjawab, kalau pekerjaan saya hanya kuli serabutan yang tidak menetap kerja, kadang kalau ada yang membutuhkan tenaga saya baru kerja itupun hanya seratus ribu gaji saya, kadang untuk makan lagi kurang dan untung saja ada anak saya yang baru lulus SMA, sekarang sudah bekerja di PT sini yang dengan gaji buruh, paling besar seratus ribu perhari itupun untuk biaya makan kami, keluhnya.
Sampai saat ini jadi pikiran, belum sama sekali ada persiapan atau pegang biaya atau persiapan untuk kesembuhan istri, apalagi pada tanggal 28 Januari 2022 besok harus periksa ke Abdul Muluk yang berada di Bandar Lampung. Sedangkan kalau melihat keluhan istri yang selalu merinti rinti, ya harusnya sudah berangkat.
Namun ke inginkan ada tapi kemampuan terbatas, hanya pasrah dan memohon kepada yang maha kuasa agar dapat rejeki. Kadangkala berfikir untuk memohon dari saudara yang dapat membantu saya dan selalu berdoa agar ada yang dapat membantu kami," harapnya.
(Hanapi)
Posting Komentar