Menparekraf RI dan Gubernur Kepri |
KEPRI I KEJORANEWS.COM : Usai meninjau langsung kesiapan pembukaan Travel Bubble Batam Bintan - Singapura (BB-S), mulai dari Nongsa Marina & Resort hingga Pelabuhan Bandar Bintan Telani Lagoi.
Menparekraf RI, Sandiaga Uno didampingi Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad pimpin Video Conference Meeting Travel Bubble Batam Bintan Singapura, di Angsana Resort & Spa, Lagoi, Bintan - Kepri, (21/1).
Hadir melalui video conference Sesmenko Perekonomian, Sekjen Kemlu, Direktur Asia Tenggara Kemlu, perwakilan Dirjen Imigrasi Kemenkumham dan perwakilan Satgas Penanganan Covid 19 Indonesia, serta para pelaku pariwisata Kepri.
Rapat tersebut, bertujuan membahas detail, pemberian masukan serta arahan berdasarkan hasil peninjauan. Dan saat memimpin rapat, Menparekraf memberikan beberapa masukan terhadap detail teknis pembukaan travel bubble.
Masukan-masukan, Menparekraf berikan berdasarkan pengamatan selama peninjauan. Terutama mengenai kepatuhan penggunaan QR Code sebagai sarana check in di Aplikasi Peduli Lindungi yang perlu ditingkatkan.
"Check in di aplikasi PeduliLindungi melalui QR Code merupakan salah satu aspek penting suksesnya travel bubble ini. Namun tadi saya melihat hanya sedikit yang scan (QR Code) ini. Maka saya kira diperlukan juga sebuah bentuk leadership dari pimpinan daerah demi meningkatkan kepatuhan," terangnya.
Lanjutnya juga memberi masukan tentang pengaturan alur kedatangan dan keberangkatan penumpang agar tidak terjadi kerumunan, pengaturan pelaksanaan PCR, serta perlunya dijalin kerjasama dengan rumah sakit in case of emergency. Serta memberikan beberapa arahan kepada para stakeholder diantaranya Skema travel bubble harus dibuat agar atraktif dan kompetitif.
"Karena paket akan menjadi mahal, karena biaya PCR di Singapura relatif tinggi," jelasnya.
Kemudian ia menambahkan perlunya dipikirkan skema keterlibatan masyarakat/UMKM dalam pelaksanaan travel bubble agar masyarakat juga mendapatkan manfaat. "Untuk UMKM yang wilayahnya berada di luar bubble, agar dapat dan difasilitasi untuk membuka stand di dalam bubble. Mengingat wisatawan tidak diperkenankan keluar dari bubble," katanya.
Lanjutnya lagi, bahwa poin-poin yang mengatur travel bubble untuk wisatawan akan tercakup dalam Surat Edaran Satgas Covid-19 terbaru. "Saat ini Surat Edaran tersebut masih dalam tahap finalisasi dan akan segera dirampungkan. Dan tentunya akan terus dievaluasi," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Gubernur Kepri, H.Ansar Ahmad menyampaikan bahwa dengan kunjungan Menparekraf, sudah banyak hal-hal prinsip yang didiskusikan, dan mendapat masukan serta arahan.
"Segala persiapan yang dilakukan setahun terakhir tentunya semakin matang, namun dengan masukan dari Pak Menteri ada beberapa hal yanh perlu ditingkatkan," katanya.
Lanjutnya, apabila masih ada aturan-aturan yang bisa mendapatkan diskresi, mungkin akan menghasilkan skema yang lebih menarik.
"Seperti bicara mengenai kebijakan durasi bebas visa dan biaya PCR yang relatif mahal di Singapura. Mungkin ada pertimbangan untuk diskresi-diskresi seperti itu," tutupnya.
Editor:
Andi Pratama
Posting Komentar