Ayok Beli.! Kedua Wanita Remaja Cantik ini Jualan Es Kelapa di Pinggir Jalan Ajimena Guna Bantu Meningkatkan Ekonomi Keluarga


Ayok Beli.! Kedua Wanita Remaja Cantik ini Jualan Es Kelapa di Pinggir Jalan Ajimena Guna Bantu Meningkatkan Ekonomi Keluarga

Karin bersama adik sepupu berjualan Es Kelapa Muda.
LAMPUNGSELATAN I KEJORANEWS.COM: Dua orang wanita remaja harus menjadi penjual Es Kelapa muda untuk meningkatkan ekonomi keluarga di Jalan Aji Mena, Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.


Membaca peluang ekonomi, Karin(16) Tahun, warga Natar terus bertahan di pandemi Covid-19 untuk membantu kedua orang tua dengan cara berjualan es kelapa muda.


Bisnis yang sudah digeluti oleh kedua orang tuanya ini sudah sejak kurang lebih 5 tahun lalu secara konsisten, sedangkan dirinya meneruskan dari orang tuanya baru sekitar 2 tahun belakangan ini sebagai penjual es kelapa muda dan hal ini mampu guna meningkatkan ekonomi keluarga. Dalam sehari mereka bisa menjual puluhan es kelapa muda.


“Lumayanlah, dengan harga jual Rp.10.000 ribu saya setiap harinya bisa menjual 50 atau 70 Es Kelapa Muda. Itu sebelum pandemi. Kalau sekarang ya jarang sih bisa sampai 30, tapi lumayanlah,” ujar Karin, Jumat(21/1/2022).


Dengan adik sepupu, Karin berbagi berjualan. Karin sendiri memilih berjualan untuk membatu kedua orang tua di jalan Aji Mena Natar tersebut.


“Ya, hari-hari begini. Tapi alhamdulilah dengan harga jual kopra yang naik-turun tidak menentu, dan tinggal di Aji Mena ini, jualan es kelapa muda sebenarnya bisa menjadi sumber pendapatan kami yang cukup menjanjikan serta lumayan,” jelas Karin.


Es kelapa muda ini tidak membutuhkan banyak bahan tambahan, hanya kelapa muda, susu dan sirup saja. Sedangkan kelapa muda itu berasal dari lokal dan sehingga lumayan menguntungkan serta bisa cepat balik modal.


Kepada media ini, Karin juga mengatakan, untuk bisa berjualan dirinya hanya harus membayar retribusi kebersihan sebesar Rp.5000 ribu saja.


“Hanya cukup bayar retribusi perharinya dan tetap harus menjaga kebersihan bahkan mematuhi protokol kesehatan. Maka tidak ada masalah. Sejauh ini, pemerintah tidak memberatkan,” terangnya.


Lanjutnya, bila yang tidak memiliki tempat sendiri, yang ikut jualan disini harus membayar Rp.20.000 perhari guna buat sewa tempat kepada pemiliknya, ucap Karin.


(Ys)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama