Kapal Patroli TNI AL dan BC |
KEPRI I KEJORANEWS.COM : Sinergi jaga kedaulatan maritim Indonesia, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Khusus Kepulauan Riau (Kanwil DJBC Khusus Kepri) dan Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Batam (KPU BC Batam) bersama Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IV (Lantamal IV) melaksanakan Apel Pembukaan Operasi Gabungan dengan sandi operasi “Lancang Kuning”.
Operasi Gabungan tersebut, merupakan salah satu tindak lanjut atas penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Menteri Keuangan dan Panglima TNI, tentang pengamanan penerimaan negara.
Terkait hal itu, Kepala Kanwil DJBC Khusus Kepri, Akhmad Rofiq menyampaikan bahwa operasi yang diselenggarakan dalam kurun waktu dua pekan tersebut, bertujuan menangkal dan menindak pelanggaran hukum di laut, khususnya di perbatasan laut Indonesia - Singapura dan Indonesia - Malaysia.
"Penyelenggaraan operasi bersama ini, secara langsung maupun tidak langsung memiliki pengaruh positif terhadap keselamatan dan keamanan para pengguna laut, juga sekaligus meningkatkan kesepahaman dan hubungan antarinstansi penegak hukum di laut," terangnya.
Personel BC |
Selanjutnya, Kepala KPU BC Batam, Ambang Priyonggo menyampaikan bahwa perairan perbatasan Indonesia dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia merupakan perairan strategis dengan kepadatan lalu lintas kapal yang rawan akan potensi pelanggaran hukum di laut, seperti adanya penyelundupan.
Maka tentunya sinergi dan kolaborasi antar instansi sangat diperlukan untuk mewujudkan perairan perbatasan yang kondusif. "Kami harapkan agar operasi bersama ini dapat berjalan optimal sesuai dengan prosedur dan senantiasa mengutamakan keamanan dan keselamatan personel, material dan dokumen serta tetap menerapkan protokol kesehatan,"pungkasnya.
Pada apel gabungan dihadiri oleh perwakilan dari Kantor Kamla Zona Maritim Barat, Kogabwilhan, Guskamla Koarmada I, BNN Provinsi Kepri, Polairud Polda Kepri, Imigrasi Batam, KSOP Khusus Batam, PSDKP Batam, BKIPM Batam, Dishub Batam, dan instansi terkait lainnya, di Dermaga Pelabuhan Bintang 99, Batu Ampar, Batam - Kepri, (30/12).
Suasana Apel |
Berikutnya, Wakil Komandan Lantamal IV, Kolonel Marinir, Andi Rahmat M menyampaikan bahwa tidak hanya tindak penyelundupan, pelanggaran kedaulatan negara seperti kapal asing yang memasuki wilayah perairan Indonesia, di Kepulauan Riau, secara ilegal juga menjadi target operasi gabungan tersebut.
"Hal-hal demikian dapat mengganggu kedaulatan Indonesia, sinergi antar instansi diperlukan dalam melaksanakan penegakan hukum di laut, terutama di Perairan Perbatasan Indonesia," tutupnya.
Operasi gabungan tersebut, melibatkan Kanwil DJBC Khusus Kepri, KPU BC Batam, PSO BC Tanjung Balai Karimun, PSO BC Batam sedangkan dari TNI AL melibatkan Lantamal IV, Lanal Batam dan Lanal Tanjung Balai Karimun.
Operasi dilaksanakan dengan menggunakan berbagai jenis kapal, diantaranya Bea Cukai mengopersikan Kapal Patroli BC 20011, Kapal Patroli BC 9002, Kapal Patroli BC 10022, Kapal Patroli BC 1410, Kapal Patroli BC 7004, Kapal Patroli BC 10017 dan Kapal Patroli BC 1001. Dan TNI AL mengoperasikan KAL Mapor, KAL Nipah, KAL Pelawan dan Sea Rider, yang memiliki spesifikasi mendukung penegakan kedaulatan maritim Indonesia, khususnya di perairan Kepri.
Andi Pratama
Posting Komentar