NATUNA I KEJORANEWS.COM : 8 orang nelayan Desa Sepempang yang
sempat dikabarkan hilang kontak dengan keluarga dan sesama nelayan, Minggu
(05/12/2021) malam sekitar pukul, 00.05 WIB, akhirnya tiba dengan selamat di pelabuhan
rakyat Teluk Baruk Desa Sepempang.Para Nelayan saat Kembali ke Natuna-
kedatangan mereka bahkan disambut langsung oleh Wakil Bupati
Natuna, Rodhial Huda, Sekda Natuna Boy Wijanarko dan para pimpinan Forkopimda
Kabupaten Natuna. Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda di sela menunggu kedatangan para nelayan
tersebut mengatakan, bahwa sebenarnya para nelayan yang hilang kontak itu
adalah nelayan yang sudah biasa pergi mencari ikan hingga berhari - hari tidak
pulang. Namun dikarenakan kondisi cuaca yang saat ini cukup ekstrem dan
mengkhawatirkan maka ketika mereka tidak dapat dihubungi membuat kekhawatiran
banyak pihak terutama keluarga.
Rodhial menambahkan harus para nelayan dapat memprediksi kondisi
cuaca ketika hendak turun melaut guna menghindari hal yang tidak diinginkan.
"Kemaren kan sudah ada kegiatan sekolah cuaca lapangan yang
dilaksanakan BMKG, mungkin sekarang Allah, menguji apakah kita paham atau tidak
untuk memprediksi cuaca,'' ujar Rodhial.
Rodihal menambahkan, bahwa musim utara yang terjadi setiap tahun
harusnya sudah dipahami, diwaspadai dan diantisipasi oleh para nelayan. Karena
disaat cuaca ekstrem seperti saat ini, walaupun tidak terjadi musibah di laut,
namun ketika turun melaut pihak keluarga pasti akan khawatir.
harusnya para nelayan dapat melengkapi kapal dengan peralatan
yang cukup dan juga kapasitas kapal, harusnya dapat ditingkatkan sehingga mampu
mengarungi lautan dimusim utara.
"kitakan sudah setiap tahun menghadapi musim uatara,
artinya kita sudah tau apa yang harus kita lakukan, pertama peningkatan
kapasitas kapal,dan alat komunikasi kita memang jauh dibandingkan nelayan
diluar, jadi memang nelayan harus dilengkapi dengan sarana prasarana yang
lengkap," tambah Rodhial.
Sementara itu Kantor Pencarian Pertolongan (KPP) Natuna begitu
menerima laporan adanya kapal ikan nelayan yang hilang kontak, segera mengambil
tindakan dengan menghubungi kantor dan Pos SAR yang berdekatan dengan Laut
Natuna, seperti Anambas, Tanjung Pinang dan Kalimantan Barat.
Kepala KPP Natuna Mexianus Bekabel mengatakan bahwa nelayan yang
turun melaut hingga satu Minggu atau lebih kemarin, adalah terjadi hilang
kontak sehingga mengkhawatirkan.
"Hanya masalah komunikasi karena lost contact, tapi
bersyukur para nelayan dalam keadaan selamat dan bisa kembali kepada keluarga
tanpa ada kurang apapun," kata Mexianus.
Mexianus menambahkan, berkat koordinasi semua pihak terutama
pemkab Natuna, akhirnya dapat diketahui kondisi para nelayan yang sempat
dikhawatirkan.
"Semua ini berkat Pemkab Natuna yang sudah sangat peduli
dengan masyarakatnya, dan juga koordinasi seluruh pihak terkait, ," tambah
Mexi.
Bahran (40 tahun) salah satu nelayan yang sempat hilang kontak
mengatakan awalnya mengaku kaget saat tiba dipelabuhan Teluk Baruk karena
banyaknya orang bahkan ada pejabat Natuna, ia menjelaskan bahwa mereka mencari
ikan hingga dekat ke perairan Malaysia dan di perairan tersebut tidak ada
jaringan telepon sehingga tidak dapat berkomunikasi. Kemudian dikarenakan cuaca
buruk mereka tidak dapat menangkap ikan sehingga memutuskan untuk kembali
pulang. Selain itu mereka memutuskan pulang juga karena salah satu dari tiga pompong mengalami
gangguan dan sudah mengkhawatirkan.
"Kami kaget kenapa ada ramai orang dipelabuhan, kami ini
biasa mencari ikan sampai jauh, cuma memang cuaca buruk itu mungkin yang buat
keluarga kawatir,' ujar Bahran.
Sementara itu Fitria (35 tahun) istri Bahran mengaku sempat
khawatir saat suami tidak dapat dihubungi, karena cuaca sedang tidak
bersahabat. Namun kini perasaannya sudah kembali tenang, karena kepala
keluarganya sudah kembali dengan selamat.
Fitria mengaku akan mempertimbangkan untuk suaminya turun melaut
lagi, bila cuaca masih mengkhawatirkan.
"Alhamdulillah senanglah suami pulang dengan selamat, kalau
kemaren - kemaren memang resah susah, karena tidak dapat dihubungi,"
ujar Fitria.
8 orang nelayan Desa Sepempang dikabarkan hilang kontak tersebut turun melaut sejak hari Senin, 1 Desember 2021, dan hilang kontak sejak Rabu, 3 Desember 2021, namun kemarin petang akhirnya dapat dihubungi dan kembali dengan selamat.
(PISTON)
Posting Komentar