Tim Persab Brebes - |
Pada babak pertama, pasukan Laskar Jaka Poleng muda (kaos biru) yang dinahkodai coach Heri Yuliantoro (AA) dan Tarikh Azis ini, sebetulnya sudah bermain sesuai dengan instruksi, meskipun ada sedikit kesalahan namun M. Yusuf (kapten tim) dan kawan-kawan mampu mengatasi permainan tuan rumah hingga akhir babak pertama dengan skor kacamata.
Memasuki babak kedua, kesebelasan junior asal kota bawang ini mampu tampil lebih dominan dalam penguasaan permainan. Naas, tim tuan rumah mendapat hadiah penalti setelah salah satu pemain belakang Persab junior, Nanang Slamet Widodo, melanggar lawan di area kotak penalti.
Amrin Khanan, sang penjaga gawang Persab Brebes junior tak mampu menghalau tendangan penalti tim tuan rumah sehingga merubah kedudukan menjadi 1-0.
M. Yusuf cs tak patah arang, dengan semangat tinggi mereka pun akhirnya berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 selang beberapa menit kemudian. Gol cantik dilesakkan dari kaki Badrus Zaman dari sisi kiri pertahanan Persibat Batang, usai dirinya mendapat umpan dari rekannya.
Jelang menit-menit akhir pertandingan, salah satu pemain tim tuan rumah mendapatkan kartu kuning kedua sehingga menjadi kartu merah dan diusir wasit keluar lapangan. Itu lantaran saat pemain itu mengalami cedera dan sedang mendapatkan perawatan di pinggir lapangan, ia pun langsung masuk ke lapangan tanpa menunggu instruksi dari wasit.
Unggul satu pemain, Persab Brebes junior tak mampu memanfaatkan kesempatan itu walaupun lebih mendominasi lagi permainan. Hingga 5 menit waktu tambahan, beberapa peluang belum dapat dimaksimalkan menjadi gol ke gawang lawan sehingga skor berakhir imbang 1-1.
Walaupun demikian, Iqbal Tanjung selaku Manager Persab Brebes junior sangat menyayangkan kinerja wasit selama berlangsungnya pertandingan. Ia menganggap ada salah satu keputusan wasit yang kontroversial sehingga timnya tidak bisa meraih kemenangan.
“Salah satunya adalah ketika salah satu pemain kami jelas-jelas dilanggar hingga terjatuh di area kotak penalti lawan, namun wasit tidak memberikan penalti,” ujarnya usai pertandingan.
Namun demikian, dirinya tetap bersyukur atas hasil yang diraih timnya itu. Ia tetap optimis di laga penyisihan grup A selanjutnya, yaitu melawan kesebelasan Bajak Laut (BJL) 2000 FC Semarang (7/12) di Stadion Citarum Semarang.
“Untuk itu, kami instruksikan kepada para pemain Persab Brebes junior ini agar mereka lebih fokus dalam pertandingan penentuan besok sehingga kita bisa lolos ke babak selanjutnya,” harapnya.
Sementara itu Coach AA mengatakan, walau meraih hasil imbang namun dirinya tetap mensyukuri laga pembuka anak asuhnya itu. Ia berharap skuadnya tetap fit dan tidak ada yang cedera sehingga tidak mengganggu berbagai strategi yang akan dimainkannya untuk meraih kemenangan dengan gol sebanyak-banyaknya.
Terpisah, Bima Arya selaku Ketua DPP Saber Mania (suporter setia Persab Brebes), juga menyatakan kecewa atas kepemimpinan wasit dalam pertandingan tersebut. Ia menilai wasit kurang tegas sebagai pengadil lapangan, saat tidak memberikan hadiah penalti kepada anak-anak Persab usai salah satu pemain dijatuhkan anak-anak tuan rumah.
Ia menyatakan akan terus mengawal dan memberikan dukungan penuh kepada tim kebanggan wong Brebes di Piala Soeratin saat ini. Itu semua agar kesuksesan sebagai juara Piala Soeratin U-17 tahun 2016 lalu, dapat diulang kembali kali ini.
Bima menilai, anak-anak muda Persab Brebes saat ini agar mencontoh semangat juang para seniornya di tahun 2016 silam, yaitu semangat pantang menyerah dari Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaiman.
(Aan/Salam)
Posting Komentar