Amsakar Achmad- |
Amsakar berharap, melalui kegiatan ini tim dapat semakin
memahami tugas dan fungsinya. Tujuan orientasi tersebut tidak lain untuk
menyeragamkan pemahaman antar kelompok tim yang telah dibentuk dan berjumlah
534 kelompok.
"Kita berharap tugas dan fungsi dipahami serta
langkah-langkah disusun dengan baik," ucap Amsakar.
Menurutnya, tim hendaknya memiliki data masyarakat usia subur,
calon pengantin, ibu hamil hingga ibu menyusui.
Kepada mereka, kata Amsakar, hendaknya diberikan edukasi pentingnya
pencegahan stunting.
"Kita semua tentu ingin anak kita, generasi tidak memiliki
persoalan saat lahir. Kita sama-sama bertekad, bayi yang lahir adalah bayi yang
sehat," harap dia.
Lanjut dia, pemerintah kini memang tengah fokus menyiapkan generasi
unggul dan sehat. Seperti diketahui,
Bank Dunia dan Bappenas memprediksi Bonus demografi Indonesia terjadi pada
tahun 2030 mendatang. Pada tahun tersebut jumlah usia produktif yang dimaksud
bisa mencapai 64% dari total jumlah penduduk sekitar 297 juta jiwa.
"Sudah tugas kita mempersiapkan generasi tangguh dan
unggul yang akan bersaing diranah nasional maupun internasional," ujarnya.
Ia berharap, tim dapat bekerja dengan ikhlas menjalankan tugas
yang diamanatkan oleh negara. Sebulan yang lalu, Batam dikunjungi kepala BKKBN
RI yang membicarakan dua agenda besar. Pertama MoU dengan perguruan tinggi dan
pencanangan kelurahan bebas stunting.
"BKKBN menyuruh kita siapkan delapan rencana aksi,
pemetaan atau pendataan anak stunting, rembuk tim percepatan penanganan
stunting dan lainnya," ujarnya.
Seperti diketahui, Batam dipercaya sebagai percontohan
penanganan stunting. Gerak cepat yang dilakukan oleh Pemko Batam mendapat
apresiasi langsung dari BKKBN.
"Alhamdulilah proses rekrutmen kita cepat dan mendapat
apresiasi Kepala BKKBN ( Hasto Wardoyo). Senang betul dia melihat perkembangan
ini," pungkasnya.
Kominfo
Posting Komentar