BATAM I KEJORANEWS.COM : Wali Kota Batam Muhammad
Rudi dan Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad menerima kunjungan rombongan
Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Nasional, Senin (22/11) sore. Kunjungan ini
dalam rangka survei penanganan Covid-19 di daerah industri.Rudi dan Amsakar saat Terima Kunjungan Satgas Nasional-
"Kita tak boleh berhenti, sosialisasi kepada
masyarakat harus selalu dilakukan. Bagaimanapun juga, pandemi ini tidak hanya
berdampak kesehatan tapi ekonomi hingga sosial budaya," harap salah
seorang dari rombongan, Brigjen Pol (Purn) Hartono.
Turut anggota tim Satgas Covid-19 Nasional yang lain
diantaranya Noveri Maulana, Shitta Asperinda dan Iftias Ramadhanti. Sedangkan dari Pemko Batam dan BP Batam yakni
Sekretaris Daerah (Sekda) Batam Jefridin Hamid, Kepala RSBP Batam dan juga
sejumlah pimpinan OPD Pemko Batam.
Lanjut Hartono, penanganan pandemi ini tidak bisa
dilakukan hanya sebagian elemen. Dengan kata lain harus dilakukan secara
bersama antara pemerintah, masyarakat dan elemen lainnya.
"Apalagi Desember ini ada Natal dan Tahun Baru
mobilitas cukup tinggi," sebutnya.
Sejatinya, harapan rombongan tersebut telah
dilaksanakan di Batam. Bahkan sejak pandemi ini pertama kali masuk di Batam,
Maret 2020 lalu.
Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengatakan kerja
kolektif semua pihak sudah terjalin sejak awal. Pihaknya menyadari kebersamaan
merupakan kunci penanganan Covid-19.
"Kami dan forkopimda sangat kompak serta
didukung oleh masyarakat," ucap Rudi.
Ia mengingat kembali ketika pada awal Covid-19 masuk
ke Batam, ia mengambil keputusan yang juga disetujui semua pihak agar industri
tidak ditutup. Dengan demikian, penanganan Covid-19 tetap berjalan begitupun
kegiatan industri berjalan.
"Dari awal saya tak pernah lockdown, saya
menimbang antara kesehatan dan ekonomi harus sama-sama jalan," katanya.
Terkait penanganan Covid-19, ia juga menyebutkan
baik Pemko Batam maupun Badan Pengusahaan (BP) Batam juga bahu membahu turut
andil. Dari menyiapkan infrastruktur penanganan, ikut melakukan sosiialisasi,
hingga penanganan dampak dengan memberikan bantuan sembako kepada masyarakat.
"Kami juga siapkan rusun Pemko maupun BP
Batam," ujar Rudi yang juga Kepala BP Batam.
Tentu saja, beberapa hal tersebut adalah sekelumit
upaya yang dilakukan di Batam terkait pencegahan dan penanganan Covid-19.
TNI Polri juga ikut aktif dalam pencegahan dan
penanganan Covid-19. Rudi dan Amsakar juga melibatkan seluruh elemen dari tokoh
masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, pengusaha dan lainnya. Maka tidak
heran, penanganan Covid-19 di Batam
mendapat apresiasi dari pemerintah pusat.
Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad menambahkan,
bentuk keseriusan penanganan Covid-19 juga dengan membentuk posko PPKM berskala
mikro hingga RTRW. Total yang terbentuk hingga 3.800 posko.
"Jumlah ini sama dengan 87 persen dari jumlah
RTRW se-Kota Batam," ujar Amsakar.
Petugas posko melibatkan RTRW, Babinsa,
Bhabinkamtibmas hingga para tokoh setempat. Mereka melakukan monitoring di
wilayah masing-masing.
"Masyarakat yang membutuhkan penanganan oleh
petugas diinformasikan kepada puksesmas dan kemudian dibawa ke pusat isolasi
terpadu di Asrama Haji untuk yang OTG dan rumah sakit bagi pasien
bergejala," terang Amsakar.
Menurut Amsakar, sejak awal Wali Kota Batam Muhammad
Rudi telah mewanti seluruh pihak harus terlibat, termasuk melalui posko
tersebut.
"Seluruh kebijakan yang diambil turut
melibatkan semua elemen. Seperti posko ini, yang bergerak tingkat
masyarakat," ujar dia.
Pada kesempatan itu juga, Kepala Dinas Kesehatan
(Dinkes) Kota Batam Didi Kusmarjadi dan Ketua Tim Survei Herd Immunity Kota
Batam dr. Ibrahim memaparkan hasil survei Herd Immunity Batam.
Survei tersebut dilakukan oleh Pemko Batam untuk
melihat tingkat kekebalan tubuh masyarakat Batam terhadap Covid-19. Baik yang
belum vaksin ataupun yang sudah vaksin.
Untuk hasilnya, 90 persen imun masyarakat Batam ini
sudah terbentuk dan 10 persen yang masih
rentan terhadap Covid-19. Survei tersebut dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes)
Kota Batam dan melibatkan ahli epidemiologi yang ada di Batam.
Kominfo
Posting Komentar