Syawal Saleh, Kadis Damkar Natuna- |
Sebagai sebuah daerah kepulauan yang 97 persen adalah lautan, masyarkat Natuna sebagian bermata pencaharian sebagai nelayam. Selain itu transportasi utama yang menghubungkan tiap kecamatan di Natuna adalah kapal laut.
Oleh karenanya menghadapi musim utara yang kerap terjadi musibah atau kecelakaan dilaut, Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna telah mensiaga personil dan juga alat utama yang biasa digunakan untuk evakuasi bencana di laut.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, Mexianus Bekabel di Ranai mengungkapkan, untuk personil tugas siaga selain di Kantor KPP Natuna, juga di Pelabuhan, dipos SAR Kecamatan dan di Kabupaten Anambas.
Sedangkan untuk alat utama yang disiagakan, selain KN. Sasikirana, juga disiagakan Rigid Inflatable Boat (RIB) yakni perahu berbahan dasar karet dengan lunas fiber glass serta dilengkapi kemudi, yang digunakan sebagai sarana pencarian dan pertolongan di area perairan/ laut, Rubber Boat atau perahu berbahan dasar karet yang dapat dikembangkan dan dilipat, yang dilengkapi dengan motor tempel sebagai sarana pencarian dan pertolongan di area perairan/ laut, dan Rafting Boat adalah perahu karet tanpa motor tempel, yang decknya tidak terbuat dari material keras sehingga mempunyai kelenturan untuk melintasi sungai yang berbatu-batu / daerah lokasi banjir.
Mexianus Bekabel- |
"Personel dan peralatan kita siagakan 24 jam, baik di kantor KPP maupun di Pos Sar. Ini sudah menjadi tugas kami untuk siap siaga kalau- kalau terjadi musibah," kata Mexianus di Ranai, Jum'at (03/09/2021).
Persiapan menghadapi musim utara kali ini tidak hanya dilakukan oleh KPP Natuna, namun juga Dinas Pemadam Kebakaran Natuna dibawah bidang penanggulangan bencana. Melalui tim yang sueah terbentuk, Disdamkar Natuna ini selain mempersiapkan personil siaga bencana, juga turun langsung dalam kegiatan gotong royong yang dilakukan oleh masyarakat, seperti membersihkan saluran air yang tersumbat guna antisipasi banjir.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Natuna, Syawal Saleh saat sdikonfirmasi ditempat kerjanya menjelaskan bahwa pihaknya juga selalu mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap cuaca buruk.
" Hal - hal yang berhubungan dengan masyarakat ini kita memang selalu memberikan himbauan, seperti banjir, agar berhati- hati, dan tetap menjaga kebersihan lingkungan, terutama saluran air," ujar Syawal.
Beberapa bencana alam yang terjadi di Natuna pada musim Utara ini selain musibah kapal nelayan tenggelam, juga puting beliung, banjir dan tanah longsor. Syawal menambahkan bahwa masyarakat Natuna pada dasarnya sudah terbiasa menghadapi musim utara yang selalu datang setiap tahun.
"Masyarakat biasanya belajar dari musibah yang terjadi sebelumnya, sehingga bisa mengantisipasi lebih awal, " pungkas Syawal.(Piston)
Posting Komentar