APD saat Dipakai ODGJ- |
APD tersebut dilepaskan oleh perawat Puskesmas Ranai yang biasa mengurusi para penderita Gangguan jiwa dan dalam pengobatan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas ) Ranai.
"begitu dapat info ada ODGJ yang pakai APD Hazmat itu, malam itu juga saya langsung pergi mencarinya, akhirnya saya jumpa dia di Ranai Square," jelas Joni perawat penanggung jawab ODGJ dari Puskesmas Ranai, di tempat kerjanya, Senin (06/09/2021).
Joni sempat menanyakan kepada Syam dari mana ia mendapatkan APD tersebut, namun pengakuan Syam pakaian hazmat itu ia dapat dari tempat yang jauh.
"Taulah kita, kalau orang seperti itu kata - katanya banyak ngelantur, tapi syukurnya dia tidak melawan saat diminta melepaskan baju hazmat itu," tambah Joni.
Menurut Plt. kepala Dinas Kesehatan Natuna, H. Hikmat Aliansyah, ODGJ bernama Syam itu mendapatkan APD Hazmat itu dari gudang penyimpanan di Puskesmas Ranai.
"Dia dapatkan pakaian itu dari gudang di Puskesmas Ranai," ujar Hikmat lewat Pesan singkatnya di Whats App, Senin (06/09/2021).
Sementara itu Kepala Puskesmas Ranai, Nazri mengatakan bahwa APD yang digunakan oleh ODGJ itu mungkin merupakan APD bekas yang selesai dipakai oleh tenaga kesehatan setelah tracing swab.
"Kemungkinan besar baju APD yang dipakai berasal dari Puskesmas Ranai, karena memang mereka penderita gangguan Jiwa sering berkeliaran di Puskesmas," kata Nazri.
karena sebelum diserahkan ke RSUD Natuna untuk dimusnahkan, APD tersebut dikumpulkan terlebih dahulu digudang penyimpanan milik Puskesmas Ranai.
"Karena memang ada jeda saat petugas melepaskan APD dan diletakkan ditempat sementara, sebelum dikemas petugas gudang untuk diserahkan kepada RSUD utnuk dimusnahkan,'' tambah Nazri.
Berdasarkan data di puskesmas Ranai, ODGJ bernama Syam itu bukanlah warga Ranai yang berada dibawah pengawasan Puskesmas Ranai. Menurut Joni, di Puskesmas Ranai saat ini ada 11 ODGJ kategori berat yang rutin mendapatkan obat untuk dikonsumsi setiap hari.
"Katanya ODGJ itu orang dari Kecamatan Midai, cuma sudah lama di Ranai, tapi tidak terdaftar di Puskesmas Ranai," imbuh Joni.
Belajar dari kasus APD Hazmat dipakai oleh Orang Dengan gangguan Jiwa, warga berharap agar Puskesmas maupun RSUD Natuna dapat lebih teliti lagi saat mengamankan APD yang telah selesai dipergunakan, agar tidak terulang kembali.
"Kita juga takutkan kalau - kalau pakaian Hazmat yang dipakai ODGJ itu ada Virus Covid-19 nya bagaimana? Kan bisa menularkan kepada masyarakat, semoga tidak terulang lagi," ujar Reni warga Ranai. (Piston)
Posting Komentar